11 Contoh Puisi Rakyat beserta Pengertian dan Ciri-cirinya, Lengkap!

12 Oktober 2022 07:15 WIB
Ilustrasi Puisi Rakyat beserta Pengertian dan Ciri-ciri
Ilustrasi Puisi Rakyat beserta Pengertian dan Ciri-ciri ( Freepik.com)

Sonora.ID - Indonesia kaya akan peninggalan-peninggalannya yang luar biasa dan berbagai bentuk, tak hanya peninggalan budaya dan tradisi tetapi juga peninggalan karya-karya tulis yang hingga saat ini masih terus dilestarikan.

Termasuk salah satunya adalah puisi rakyat.

Seperti yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia Modul 7 Puisi Rakyat yang diunggah di laman resmi Kemdikbud, puisi rakyat adalah warisan bangsa yang berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam yang di dalamnya terdapat pesan moral, agama, dan budi pekerti.

Puisi rakyat biasanya terdiri atas beberapa deret kalimat atau mantra, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama.

Ciri- ciri puisi rakyat adalah:

  1. Nama pengarang tidak diketahui
  2. Disebut juga sastra lisan karena penyampaiannya dari mulut ke mulut
  3. Memiliki aturan jumlah baris per bait dan jumlah kata per baris
  4. Terdapat rima atau pengulangan bunyi

Baca Juga: 7 Contoh Puisi Bebas Berbagai Tema, Lengkap dengan Arti Puisi Bebas

Agar lebih jelasnya, berikut ini adalah 11 contoh puisi rakyat.

1. Gurindam

Barang siapa bekerja keras

Maka hasilnya akan selaras

2. Gurindam

Tak ada waktu berputus asa

Yakinlah hasilnya tak sia-sia

3. Pantun

Air surut memungut bayam 

Sayur diisi ke dalam kantung 

Jangan diikuti tabiat ayam 

Bertelur sebiji riuh sekampung

4. Gurindam

Jika hendak mengenal orang mulia, 

lihatlah kepada kelakuan dia.

Baca Juga: 10 Contoh Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW Menyentuh Hati, Cocok Semarakkan Peringatan 8 Oktober

5. Gurindam

Jika tak ingin sesat dunia akhirat

Maka cepat bertaubat sebelum terlambat

Namun siapa yang bertaubat sebelum kiamat

Maka dia yang akan selamat

6. Gurindam

Barang siapa tidak berilmu

Bagaikan kursi tidak bertumpu

Ketika engkau tengah belajar

Haruslah tekun dan juga sabar

Ilmu jangan hanya dihafalkan

Namun juga harus diamalkan

7. Pantun

Ikan nila dimakan berangberang

Katak hijau melompat ke kiri

Jika berada di rantau orang

Baik-baik membawa diri

Baca Juga: 5 Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru, Materi Bahasa Indonesia

8. Pantun

Daun pisang berdaun lebar

Bolehlah untuk dipetik nanti

Hidup penuh coba haruslah sabar

Hadiah surge kelak kan menanti

9. Syair

Inilah gerangan suatu madah 

Mengarangkan syair terlalu indah 

Membetuli jalan tempat berpindah 

Di sanalah iktikat diperbetuli sudah 

Wahai muda kenali dirimu 

Ialah perahu tamsil hidupmu 

Tiadalah berapa lama hidupmu 

Ke akhirat jua kekal hidupmu 

Hai muda arif budiman 

Hasilkan kemudi dengan pedoman 

Alat perahumu jua kerjakan 

Itulah jalan membetuli insan 

Perteguh jua alat perahumu 

Hasilkan bekal air dan kayu 

Dayung pengayuh taruh di situ 

Supaya laju perahumu itu 

Sudahlah hasil kayu dan ayar 

Angkatlah pula sauh dan layar 

Pada beras bekal jantanlah taksir 

Niscaya sempurna jalan yang kabir 

Karya: Hamzah Fansuri

10. Pantun

Jalan-jalan ke Kota Blitar

jangan lupa beli sukun

Jika kamu ingin pintar

belajarlah dengan tekun

11. Pantun

Air surut memungut bayam

Sayur diisi ke dalam kantung

Jangan diikuti tabiat ayam

Bertelur sebiji riuh sekampung

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Baca Juga: 7 Unsur Intrinsik Puisi, Lengkap dengan Pengertian dan Contohnya

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm