Sonora.ID - Indonesia kaya akan peninggalan-peninggalannya yang luar biasa dan berbagai bentuk, tak hanya peninggalan budaya dan tradisi tetapi juga peninggalan karya-karya tulis yang hingga saat ini masih terus dilestarikan.
Termasuk salah satunya adalah puisi rakyat.
Seperti yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia Modul 7 Puisi Rakyat yang diunggah di laman resmi Kemdikbud, puisi rakyat adalah warisan bangsa yang berupa puisi, syair, pantun, dan gurindam yang di dalamnya terdapat pesan moral, agama, dan budi pekerti.
Puisi rakyat biasanya terdiri atas beberapa deret kalimat atau mantra, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama.
Ciri- ciri puisi rakyat adalah:
Baca Juga: 7 Contoh Puisi Bebas Berbagai Tema, Lengkap dengan Arti Puisi Bebas
Agar lebih jelasnya, berikut ini adalah 11 contoh puisi rakyat.
1. Gurindam
Barang siapa bekerja keras
Maka hasilnya akan selaras
2. Gurindam
Tak ada waktu berputus asa
Yakinlah hasilnya tak sia-sia
3. Pantun
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
4. Gurindam
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Baca Juga: 10 Contoh Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW Menyentuh Hati, Cocok Semarakkan Peringatan 8 Oktober
5. Gurindam
Jika tak ingin sesat dunia akhirat
Maka cepat bertaubat sebelum terlambat
Namun siapa yang bertaubat sebelum kiamat
Maka dia yang akan selamat
6. Gurindam
Barang siapa tidak berilmu
Bagaikan kursi tidak bertumpu
Ketika engkau tengah belajar
Haruslah tekun dan juga sabar
Ilmu jangan hanya dihafalkan
Namun juga harus diamalkan
7. Pantun
Ikan nila dimakan berangberang
Katak hijau melompat ke kiri
Jika berada di rantau orang
Baik-baik membawa diri
Baca Juga: 5 Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru, Materi Bahasa Indonesia
8. Pantun
Daun pisang berdaun lebar
Bolehlah untuk dipetik nanti
Hidup penuh coba haruslah sabar
Hadiah surge kelak kan menanti
9. Syair
Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan
Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu
Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layar
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang kabir
Karya: Hamzah Fansuri
10. Pantun
Jalan-jalan ke Kota Blitar
jangan lupa beli sukun
Jika kamu ingin pintar
belajarlah dengan tekun
11. Pantun
Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikuti tabiat ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 7 Unsur Intrinsik Puisi, Lengkap dengan Pengertian dan Contohnya