Raksasa akhirnya mengejar Timun Mas dan Timun Mas mengikuti saran petapa untuk melempar biji timun. Pada lemparan pertama sang raksasa mengalami kendala lilitan tanaman timun. Kedua, ia menabur jarum yang tumbuh menjadi pohon bambu tajam dan tinggi, setelah itu menabur garam dan muncullah lautan. Sayangnya, raksasa masih mengejarnya hingga Timun Mas melempar bungkusan terakhirnya. Dia pun selamat dari lautan lumpur mendidih yang menjerat raksasa.
2. Danau Toba
Cerita rakyat selanjutnya menceritakan tentang kehidupan seorang petani yang rajin bekerja dan hidup seorang diri. Kehidupannya berubah ketika ia menemukan seekor ikan ajaib yang dapat berubah menjadi seorang puteri cantik yang dikutuk menjadi ikan.
Sebagai imbalannya, ia mau dijadikan istri petani tersebut dengan syarat tidak boleh menceritakan dan menyebutkan asal usul puteri dari seekor ikan. Jika dilanggar, akan terjadi bencana yang dahsyat.
Petani menyetujui hingga akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki tampan yang memiliki sifat tak pernah merasa kenyang. Suatu hari sang anak diminta ibunya untuk mengantar makanan untuk ayahnya yang bekerja di sawah. Tapi, sang anak malah menghabiskan jatah makanan sang ayah hingga ayahnya emosi dan melontarkan kalimat 'dasar anak ikan'. Saat itu juga sang anak dan istri menghilang dan muncul bekas jejak kaki yang membentuk sebuah danau. Kini danau itu dikenal dengan nama Danau Toba.
Baca Juga: Legenda Terbentuknya Selat Bali dan Diperkirakan Bali Terbentuk 23 Juta Tahun yang Lalu
3. Malin Kundang
Cerita rakyat yang berasal dari daerah Sumatera ini berkisah tentang satu keluarga yang memiliki seorang anak bernama Malin Kundang. Kondisi keluarga tersebut serba kekurangan sehingga sang ayah merantau ke wilayah lain.
Sayangnya, sang ayah tak kunjung pulang hingga Malin dan ibunya ditinggal begitu saja. Ketika sudah dewasa, Malin memilih merantau untuk menjadi orang kaya. Namun, ketika di perjalanan merantau, kapalnya diserang bajak laut sehingga ia dan rekan-rekannya terdampar di sebuah desa.
Beruntungnya, desa tersebut sangat subur sehingga Malin sukses menjadi kaya raya. Akhirnya Malin kembali tanah kelahirannya, ibunya yang melihat ada kapal yang berlabuh segera menghampiri Malin dengan penuh semangat. Sayangnya, Malin berpura-pura tidak mengenali ibunya karena malu memiliki ibu dengan pakaian kotor. Akibat hal itu, ibunya berdoa "Ya Tuhanku, apabila benar ia adalah anakku maka aku kutuk ia menjadi batu." Saat itu juga angin kencang dan badai menghancurkan kapal Malin dan perlahan Malin berubah menjadi batu karang.