Sonora.ID - Ada banyak peninggalan sejarah yang masih dijaga dan diturunkan di masyarakat Indonesia, salah satunya adalah peninggalan cerita rakyat yang mengandung nilai moral dan pesan yang masih relevan hingga saat ini.
Dikutip dari Gramedia.com, cerita rakyat adalah kisah yang diangkat dari budaya di sekitar masyarakat tinggal. Ini adalah salah satu alasan mengapa cerita rakyat sudah dan terus berkembang di tengah kehidupan masyarakat sejak dahulu.
Cerita rakyat adalah sebuah cerita yang didalamnya berisi kisah yang berasal dari masa lalu.
Isi dari cerita tersebut adalah asal-usul sesuatu, suatu tempat, seorang tokoh atau manusia, hewan-hewan, benda, bahkan hal-hal gaib sekali pun. Banyak hal yang bisa dijadikan sebagai cerita rakyat.
Baca Juga: Pengertian dan 5 Contoh Cerita Rakyat, Sudah Pernah Anda Dengar?
Berikut ini adalah contoh cerita rakyat yang populer di Indonesia.
1. Timun Mas
Alkisah, hiduplah seorang janda tua sendirian bernama Sarni. Suatu hari ia pergi ke hutan untuk mencari kayu. Tapi, ia bertemu dengan raksasa yang menginginkan seorang anak untuk santapannya. Lalu, Sarni mengatakan ia tidak memiliki anak sehingga raksasa memberikan biji timun dan mengatakan bahwa ia akan memiliki anak nantinya. Dan, Sarni harus memberikan anaknya saat berumur 6 tahun.
Setelah 2 minggu kemudian, salah satu mentimun tersebut terlihat sangat besar. Sarni membelahnya dan menemukan seorang bayi perempuan. Ia akhirnya hidup dengan anak perempuan berparas cantik bernama Timun Mas. Suatu hari, raksasa datang untuk menagih janji dan Sarni mencegahnya dengan beralasan semakin dewasa maka akan semakin enak rasanya. Raksasa akhirnya menyetujui pernyataan Sarni.
Saat itu, Sarni bermimpi bahwa anaknya, Timun Mas diminta untuk menemui petapa di gunung dan Timun Mas akhirnya menemui petapa dan mendapatkan empat buah bungkusan kecil berupa biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. Timun Mas diminta untuk melemparkan satu per satu apabila dikejar oleh raksasa. Ketika raksasa kembali untuk mengambil Timun Mas, Sarni pun menawarkan untuk disantap karena tidak mau kehilangan anak yang telah dibesarkannya.
Raksasa akhirnya mengejar Timun Mas dan Timun Mas mengikuti saran petapa untuk melempar biji timun. Pada lemparan pertama sang raksasa mengalami kendala lilitan tanaman timun. Kedua, ia menabur jarum yang tumbuh menjadi pohon bambu tajam dan tinggi, setelah itu menabur garam dan muncullah lautan. Sayangnya, raksasa masih mengejarnya hingga Timun Mas melempar bungkusan terakhirnya. Dia pun selamat dari lautan lumpur mendidih yang menjerat raksasa.
2. Danau Toba
Cerita rakyat selanjutnya menceritakan tentang kehidupan seorang petani yang rajin bekerja dan hidup seorang diri. Kehidupannya berubah ketika ia menemukan seekor ikan ajaib yang dapat berubah menjadi seorang puteri cantik yang dikutuk menjadi ikan.
Sebagai imbalannya, ia mau dijadikan istri petani tersebut dengan syarat tidak boleh menceritakan dan menyebutkan asal usul puteri dari seekor ikan. Jika dilanggar, akan terjadi bencana yang dahsyat.
Petani menyetujui hingga akhirnya mereka menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki tampan yang memiliki sifat tak pernah merasa kenyang. Suatu hari sang anak diminta ibunya untuk mengantar makanan untuk ayahnya yang bekerja di sawah. Tapi, sang anak malah menghabiskan jatah makanan sang ayah hingga ayahnya emosi dan melontarkan kalimat 'dasar anak ikan'. Saat itu juga sang anak dan istri menghilang dan muncul bekas jejak kaki yang membentuk sebuah danau. Kini danau itu dikenal dengan nama Danau Toba.
Baca Juga: Legenda Terbentuknya Selat Bali dan Diperkirakan Bali Terbentuk 23 Juta Tahun yang Lalu
3. Malin Kundang
Cerita rakyat yang berasal dari daerah Sumatera ini berkisah tentang satu keluarga yang memiliki seorang anak bernama Malin Kundang. Kondisi keluarga tersebut serba kekurangan sehingga sang ayah merantau ke wilayah lain.
Sayangnya, sang ayah tak kunjung pulang hingga Malin dan ibunya ditinggal begitu saja. Ketika sudah dewasa, Malin memilih merantau untuk menjadi orang kaya. Namun, ketika di perjalanan merantau, kapalnya diserang bajak laut sehingga ia dan rekan-rekannya terdampar di sebuah desa.
Beruntungnya, desa tersebut sangat subur sehingga Malin sukses menjadi kaya raya. Akhirnya Malin kembali tanah kelahirannya, ibunya yang melihat ada kapal yang berlabuh segera menghampiri Malin dengan penuh semangat. Sayangnya, Malin berpura-pura tidak mengenali ibunya karena malu memiliki ibu dengan pakaian kotor. Akibat hal itu, ibunya berdoa "Ya Tuhanku, apabila benar ia adalah anakku maka aku kutuk ia menjadi batu." Saat itu juga angin kencang dan badai menghancurkan kapal Malin dan perlahan Malin berubah menjadi batu karang.
4. Lutung Kasarung
Pada zaman dahulu, hiduplah dua orang putri yang tinggal di Kerajaan Pasundan. Mereka berdua bernama Purbararang dan Purbasari. Keduanya memiliki wajah yang sangat cantik serta memiliki warna kulit yang sangat putih.
Setelah sang raja atau ayah mereka meninggal, Purbasari diperintahkan untuk menggantikan ayahnya menduduki tahtanya. Mendengar hal itu, Purbararang merasa sangat iri dan memiliki keinginan untuk mencelakai Purbasari.
Kemudian, ia memutuskan untuk menemui seorang nenek sihir agar dapat mengutuk adiknya, Purbasari. Oleh karena itu, wajah dan tubuh dari Putri Purbasari berubah menjadi bertotol-totol hitam.
Hal ini kemudian dijadikan satu di antara alasan oleh Putri Purbararang untuk mengusirnya ke sebuah hutan sehingga takhtanya berhasil pindah ke tangan Putri Purbararang.
Selama Putri Purbasari tinggal di hutan, ia berteman dengan seekor kera yang memiliki bulu berwarna hitam. Kera tersebut diberi nama Lutung Kasarung oleh Putri Purbasari. Kera tersebut sangat perhatian dan juga menyayangi Putri Purbasari.
Untuk membantu menyembuhkan kulit wajah dan tubuh Purbasari, Lutung tersebut bersemedi di tempat yang sepi saat bulan purnama tiba. Tak lama kemudian, terbentuklah sebuah telaga kecil yang airnya sangat jernih.
Lutung pun bergegas untuk menemui Purbasari dan memintanya mandi di telaga tersebut. Hebatnya, air telaga tersebut dengan sekejap mampu mengembalikan kecantikan Purbasari.
Wajah dan kulit tubuh Purbasari pun akhirnya bisa kembali seperti semula, yaitu putih dan juga cantik. Mendengar bahwa adiknya sudah kembali cantik, Purbararang pun merasa cemas.
Ia sangat khawatir jika adiknya akan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik dia. Kemudian, ia memutuskan untuk menemui adiknya dan mengajaknya beradu ketampanan dari tunangan masing-masing untuk memperebutkan kursi raja tersebut.
Sekarang giliran Purbasari yang menunjukkan Lutung Kasarung sebagai tunangannya. Lantas, kakaknya pun menertawakannya dan merasa tunanganya itu lah yang lebih tampan dari seekor kera.
Saat itu juga, Lutung Kasarung langsung berubah ke wujud aslinya yang sangat tampan dan gagah, ternyata ia adalah seorang pangeran. Purbararang pun akhirnya mengakui kekalahannya dan menyerahkan takhta tersebut kepada adiknya.
5. Batu Menangis
Cerita rakyat berikutnya berasal dari Kalimantan, yang menceritakan tentang hubungan ibu dan anak. Sang anak memiliki paras cantik tapi memiliki sifat buruk dan manja. Suatu hari sang ibu dan anaknya pergi ke desa untuk belanja. Namun, di perjalanan banyak orang bertanya siapa yang berjalan di belakangnya. Pertama, anaknya menjawab bahwa ibunya itu adalah pembantunya. Kedua ia menjawab ibunya itu adalah budaknya. Hal ini dilakukan secara berulang-ulang oleh sang anak.
Hal itu, membuat sang ibu tak tahan mendengar jawaban sang anak sehingga ia berdoa supaya anaknya dihukum. Anaknya kemudian berubah menjadi batu hingga sampai setengah badan terkena kutukan. Anaknya meminta ampun kepada sang ibu. Namun, ia akhirnya berubah menjadi batu menangis.
6. Telaga Bidadari
Di sebuah telaga di sana terdapat penghuni, yaitu seorang laki–laki tampan yang bernama Awang Sukma. Ia hidup sebatang kara dan pandai meniup suling.
Dia juga senang mencari burung. Namun, kali ini suasananya sepi sehingga tidak ada satu pun burung yang hinggap sehingga ia tidak memanen burung. Ia pun sangat heran.
Suatu hari saat ia tidur, ia mendengar suara gemuruh orang bercakap-cakap. Ternyata ada tujuh bidadari yang sedang bermain air di telaga. Ia pun ingin melihatnya dengan jarak dekat. Akhirnya Awang menuju ke telaga.
Ia bersembunyi dan mencoba untuk mengambil satu di antara pakaian dari putri tersebut. Saat mereka akan pulang, sang putri gelisah tak menemukan baju dan alat terbangnya sehingga ia menerima tawaran dari Awang untuk tinggal di rumahnya dan akhirnya menikah.
Mereka kemudian dikaruniai seorang anak bernama Kumalasari. Suatu saat putri tersebut mengetahui bahwa suaminyalah yang telah menyembunyikan pakaiannya. Ia lalu kembali ke kayangan menyusul kakak-kakaknya.
Baca Juga: Kisah Desa Legetang, Desa Maksiat yang Lenyap Diazab dalam Semalam
Contoh cerita rakyat lainnya:
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Inilah Legenda Asal Usul Terjadinya Gempa Bumi, Pernah Dengar?