Prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini berangka tahun 686 M dan ditemukan di Kota Kapur, Pulau Bangka.
Prasasti ini menyebutkan adanya ekspedisi Sriwijaya ke daerah seberang lautan (Pulau Jawa) untuk memperluas kekuasaannya dengan menundukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya seperti Melayu, Tulungbawang, dan Tarumanegara.
Baca Juga: 7 Ratu Kerajaan Paling Berkuasa dan Terkenal di Dunia! Salah Satunya Ratu Elizabeth II
Prasasti Telaga Batu
Prasasti ini tidak berangka tahun. Isinya mengenai kutukan-kutukan yang seram terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak taat kepada raja.
Prasasti Karang Berahi
Prasasti ini ditemukan di daerah Karang Berahi, Jambi Hulu.
Prasasti ini berangka tahun 686 M dengan isi permintaan kepada dewa yang menjaga Sriwijaya dan untuk menghukum setiap orang yang bermaksud jahat kepada Sriwijaya.
Prasasti Ligor
Prasasti ini berangka tahun 775 M dan ditemukan di Tanah Genting Kra, Ligor, Thailand.
Prasasti ini disebut juga Vat Semamuang. Seperti yang dikutip dari situs Kemendikbud prasasti ini bukan merupakan bukti penaklukan kerajaan Sriwijaya.
Prasasti Ligor menceritakan persahabatan antarbangsa yang terjalin sejak tahun 775 Masehi.
Dikisahkan, seorang raja dari Sriwijaya mendirikan sebuah bangunan suci yang bernama Trisamaya Caitya sebagai tanda persahabatan dengan penguasa Ligor.
Candi Biaro Bahal IIII
Selain prasasti, peninggalan Kerajaan Sriwijaya yakni candi. Candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah Candi Biaro Bahal III.
Candi ini terletak di Padang Lawas, Sumatera Selatan.
Palas Pasemah
Prasasti Palas Pasemah Prasasti Palas Pasemah ditemukan di daerah Lampung Selatan.
Prasasti ini memiliki isi yang sama dengan Prasasti Karang Brahi dan Prasasti Kota Kapur.
Isinya terdiri dari 13 baris ancaman dan kutukan bagi pelanggar perintah raja.
Disebutkan pula bahwa daerah Lampung Selatan dikuasai Kerajaan Sriwijaya pada akhir abad ke 7.
Baca Juga: 7 Peninggalan Kerajaan Kutai, Ditemukan 7 Prasasti Yupa