Pekanbaru, Sonora.ID - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau gelar Apresiasi Pelaksanaan Edukasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) di PIK Remaja dan BKR tingkat provinsi Riau, kamis (13/10/2022).
“Sesuai dengan program kita, bangga kencana pembangunan keluarga, pembangunan keluarga salah satunya melalui remaja, melalui program genre menyiapkan kehidupan berkeluarganya, salah satu wadahnya melalui BKR (Bina Keluarga Remaja) dan PIK Remaja” ucap Kepala Perwakilan (Kaper) BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia.
Ia mengatakan dengan adanya pendampingan terhadap remaja maka kader BKR dan anggota PIK Remaja layak diberi apresiasi dalam rangka melahirkan sumber daya manusia yang unggul.
“Kita tahu bersama banyak permasalahan remaja yang dihadapi saat ini, tentu kita perlu pendapingan salah satunya melalui program genre yang ada di BKR (Bina Keluarga Remaja) dan PIK Remaja,” ujarnya.
Menanggapi pergaulan bebas dikalangan remaja Mardalena meyampaikan harus memberikan edukasi penyiapan kehidupan berkeluarga dan bagaimana resikonya jika melakukan pergaulan bebas yang melebihi batas.
Baca Juga: Gelar Program DASHAT, BKKBN Riau Gandeng Chef Profesional
Dalam kegiatan ini BKKBN provinsi Riau melibatkan pramuka dalam menjalankan program bangga kencana yang terdapat pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.
“Kita tahu pramuka merupakan salah satu pembinaan generasi muda salah satunya melalui satuan karya, Kita bersinergi dengan tri staya darma untuk melahirkan sdm unggul harus di mulai dari dini” jelasnya
Pada kesempatan ini BKKBN Provinsi Riau mengukuhkan bapak asuh anak stunting Kasiarudin Ketua Kwartir Daerah (Ka Kwarda) Gerakan Pramuka Riau.
“Kita tahu percepatan penurunan stunting perlu melibatkan semua mitra kerja terkait, tentu pada hari ini kita kukuhkan ka kwarda selaku bapak asuh anak stunting, dan diharpakan bersinergi bersama dalam rangka percepatan penurun stunting,” pungkasnya
Dalam percepatan penuruanan stunting BKKBN Riau dan Ka Kwarda Riau akan melakukan pemberian makan bergizi kepada keluarga yang beresiko terkena stunting minimal selama enam bulan.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ketua Kwartir Daerah (Ka Kwarda) Gerakan Pramuka Riau Kasiarudin mengatakan ditahun 2045 harus meraih generasi unggul
“Berbicara masalah keunggulan terkait sumber daya manusia sebetulnya ada dua poin yaitu karakter dan kompetensi, karakter berupa akhlak lalu kompetensi ini setiap anak itu pintar tidak ada anak yang bodoh,” jelas Kaisarudin.
Baca Juga: Kejar Target Penurunan Stunting di Jabar, BKKBN Gandeng TNI Blusukan ke Desa-desa
Ia menabahkan untuk membangun karakter perlu di tumbuhkan secara bersama salah satunya pendidikan formal, namun perlu di perkuat melalui pendidikan non formal salah satunya melalui pramuka.
Kemudian, kata Kaisarudin, dikukuhknnya menjadi bapak asuh stunting ini menjadi tanggung jawab baru yang akan dijalankan.
”Tambah tugas saya tapi tidak apa mungkin allah memberi saya kekuatan lagi untuk membantu dan berperan di usia saat ini, dan insyaallah kami akan siap,” tegasnya.
Terkait tugas sebagai bapak asuh stunting Kaisarudin menyampaikan akan menunggu koordinasi dari BKKBN provinsi Riau.