10 Contoh Teks Anekdot Sindiran Lucu yang Singkat Tapi Menohok!

Diperbaharui 19 Februari 2023 18:11 WIB
Ilustrasi Contoh Teks Anekdot Sindiran
Ilustrasi Contoh Teks Anekdot Sindiran ( Freepik)

Sonora.ID – Dalam bahasa Indonesia, terdapat berbagai macam teks dengan fungsi dan cirinya masing-masing. Salah satunya adalah teks anekdot.

Teks anekdot adalah cerita lucu yang di dalam teksnya memiliki makna tersirat berupa sindiran atau kritikan.

Teks anekdot memiliki alur yang bisa berasal dari peristiwa yang benar-benar terjadi (berlatar faktual), begitu pula dengan para tokohnya di dalam teks.

Selain berdasarkan kejadian yang sebenarnya, teks anekdot juga merupakan cerita rekaan.

Ada banyak contoh  teks anekdot sindiran yang bisa digunakan untuk hiburan atau bahkan pembelajaran.

Yuk, simak 10 contoh teks anekdot sindiran lucu yang singkat tapi menohok.

Baca Juga: 10 Contoh Teks Anekdot Bahasa Jawa Ini Susah Buatmu Berhenti Ketawa!

1. Artis Makan di Warung

Pada suatu hari di salah satu warung tenda kawasan Mampang. Gempi, anak salah satu artis terkenal memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Gempi: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya jadi Rp 132 ribu Kak,"

Gempi yang memang nggak punya uang Rp 50 ribuan langsung saja menyodorkan dua lembar RP 100 ribu.

Pelayan: "Ini kak, kembaliannya"

Gempi: "Sudah... simpan saja buat keluarga kamu".

Pelayan merasa senang, karena menerima Rp 68 ribu dan langsung berterima kasih kepada Gempi.

Setelah beberapa jam kemudian, Rafathar, yang juga anak artis terkenal, memanggil pelayan untuk meminta nota pembayaran.

Rafathar: "Berapa semuanya?"

Pelayan: "Semuanya Rp 127 ribu Kak"

Rafathar lalu menyodorkan tiga lembar Rp 50 ribu.

Pelayan: "Ini kak, kembaliannya."

Rafathar: "Sudah... simpan saja tip untuk kamu"

Pelayan pun dengan cepat langsung memasukkan kembalian itu ke kantongnya, dan berterima kasih banyak ke Rafathar.

Setelah beberapa jam Soimah pun memanggil pelayan, untuk meminta nota pembayaran.

Soimah: "Berapa?"

Pelayan: "Semuanya Rp 145 ribu."

Soimah menyodorkan Rp 150 ribu dan menunggu beberapa menit, kemudian.

Soimah: "Lho, mana uang kembalian saya?"

Pelayan: "Ah, Mba, masa uang Rp 50 ribu aja dikembalikan. Tadi Gempi dan Rafathar kembaliannya Rp 68 ribu dan Rp 23 ribu saja diberikan ke saya, masa kakak yang artis terkenal, Rp 50 ribu saja minta dikembalikan?"

Soimah: "Tunggu dulu kamu tahu siapa Rafathar dan Gempi?"

Pelayan dengan cekatan menjawab: "Yah tahu, Mba! Gempi dan Rafathar anak artis terkenal"

Soimah: "Pintar kamu, tahu mereka anak artis. Nah sedangkan saya, kan anak penjual tukang Ikan!! Sekarang, mana kembalian saya?"

Pelayan: "%&!%$%".

Kemudian, orang-orang yang ada di warung itu tertawa mendengar percakapan tadi. Sambil kebingungan dan menatap sinis, pelayan pun memberi kembalian Soimah.

Tapi, Soimah pun akhirnya memberi uang Rp 100 ribu tambahan untuk diberikan kepada si pelayan.

Soimah: "Tapi emang lho saya anak orang penjual ikan. Yowes nih tak kasih Rp 100 ribu untukmu".

Akhirnya, dengan perlakukan Soimah tersebut, pelayan pun merasa tak enak hati tapi ikut senang karena dia juga diberi tambahan tip oleh Soimah.

2. Pemuda Kikir

Kakek Pengemis : “Nak, berilah sedekah, Nak,” pinta pengemis itu.
Pemuda               : “Tolong kembalikan lima ribu itu, Kakek,” katanya.
Kakek Pengemis :'Ini, Nak, kembaliannya.'
Pemuda               :“Nah, Kakek, kok kembaliannya sembilan ribu, itu banyak?” tanya pemuda itu heran.
Kakek                  :'Oh, tidak apa-apa, Nak. Anggap saja saya sedang bersedekah.’

Cara jadi orang pintar

Di dalam sebuah kelas sedang terjadi kegiatan belajar mengajar, di mana sang guru melakukan tanya jawab dengan para muridnya.
Ibu guru: “Anak-anak, apa tandanya seseorang dikatakan pintar?”
Ulfi: “Orang dikatakan pintar kalau dia rajin membaca Bu.”
Ibu Guru: “Bagus! Ada lagi?”
Bono: “Rajin menulis juga Bu tentunya.”
Ibu Guru: “Ya Bono, kamu betul.”
Ulfi: “Tapi rajin menyontek juga Bu.”
Bono: “Iya Bu, kalau tidak menyontek kita tak akan bisa apa-apa. Misalnya, dalam membuat pesawat terbang dari kertas, kalau tidak menyontek caranya tentu tak kan bisa. Betul kan Bu guru?”
Ibu Guru: “Oh iya ya betul juga kamu Bon.”
Bono: “Yes! Berarti hari ini kita boleh menyontek teman-teman agar jadi orang pintar.”
Ibu Guru (Bingung).

Baca Juga: 14 Contoh Teks Deskripsi tentang Sekolah, Lengkap dengan Penjelasan

3. Roti atau buah

Pada suatu hari Senin tepatnya pukul 09.30, ada seorang penjual roti yang lewat di depan rumahku.

Tidak lama kemudian ada satu di antara teman sekelasku yang bernama Dani, memanggil si penjual roti itu.

Tidak menunggu lama, sang penjual roti datang untuk menghampiri Dani yang sedang duduk-duduk santai di depan rumahku.

Dani: "Jual roti apa aja, bang? Gimana rasanya, enak semua nggak?"

Penjual roti: "Banyak, dek, ada macam-macam, ya tentunya rasanya enak dong, dek."

Dani: "Wah mantap deh kalau enak, bang, yang ini rotinya rasa apa ya, bang?"

Penjual roti: "Iya, dek, yang roti yang ini rasanya cokelat, dek."

Dani: "Oh cokelat ya, kalo roti yang ini dalamnya rasa apa ya, bang?"

Penjual roti: "Kalau yang ini rotinya di dalamnya ada selai stroberi, dek, jadi rasanya ya stroberi."

Dani: "Kalau yang roti ini rasanya apa ya, bang?"

Penjual roti: "Kalau yang roti ini rasanya nanas, dek."

Dani: "Lah terus roti yang beneran mana ya, bang? Dari tadi abang kok ngomong buah-buahan terus, sama sekali rotinya gak diomongin? Sebenarnya, abang ini jualan buah apa jualan roti bang? Kok saya jadi bingung ya, bang, kalau gini caranya aku nggak jadi beli deh, bang, habisnya abang ngebingungin sih."

Penjual roti: (Hening seketika)

Tidak lama kemudian, si penjual roti langsung pingsan.

4. Kursi DPR

Di suatu siang, ada dua bocah yang tengah bercanda di bawah pohon rindang.

Bagus: “Anton, kita main tebak-tebakan, yuk! Kursi apa yang membuat orang lupa ingatan?”

Anton: “Kursi goyang! Orang yang duduk di atas kursi goyang akan mengantuk dan tertidur. Saat tidur, orang kan lupa.”

Bagus: (Tertawa) “Meski lucu, tapi jawabanmu salah.”

Anton: “Hmm… kursi apa, ya?”

Bagus: “Jawabannya adalah kursi DPR!”

Anton: “Lho, kok begitu?”

Bagus: “Jelas, lah! Coba kamu ingat, sebelum duduk di kursi DPR, banyak caleg yang berjanji macam-macam agar masyarakat memilih mereka. Tapi setelah merasakan kursi DPR, sekejap saja mereka hilang ingatan akan janji-janjinya.”

Anton: “Oh, iya, betul juga.”

5. Kisah Pelajar Malas

Rendi pulang dari sekolah siang hari itu dengan wajah lesu, kemudian Ibu bertanya tentang ulangannya.
“Bagaimana ulangannya, Rendi?” tanya Ibu.
“Rendi dapat 10 soal tapi cuma 1 soal yang jawabannya betul, Bu,” jawab Rendi.
“Gak apa-apa yang penting Rendi sudah isi semua soalnya,” ibu menghibur Rendi.
“Maksudnya, Rendi cuma mengerjakan satu soal dan yang sembilan lagi enggak,” tutur Rendi takut dan wajah Ibu jadi memerah.

Baca Juga: 11 Contoh Teks Anekdot Lucu, Singkat dan Menghibur Banget!

6. Naik Mobil Mewah, Kok Pinjam Uang Sih?

Seorang wanita masuk bank dan berkata Ia ingin pinjam US$ 400 ribu selama 6 bulan.

Kemudian, Ia menjaminkan mobil mewah Rolls Royce miliknya dan meminta bank menahan mobilnya itu sampai utangnya lunas.

Enam bulan kemudian, orang itu kembali ke bank, membayar US$ 400 ditambah US$10 bunga, dan mengambil kembali mobil Rollnya.

Lalu, petugas pinjaman bertanya kepadanya. "Mengapa orang yang mengendarai Roll Royce perlu pinjaman US$ 400 ribu?

Wanita menjawabnya, "Saya harus ke Eropa selama 6 bulan dan di mana lagi saya dapat menitipkan Rolls selama itu hanya US$10?".

Dengan cepat, si petugas bank melongo kemudian tertawa mengakui kecerdikan si pemilik Roll Royce itu.

7. Maling Sendal Vs Koruptor

Pada suatu pagi, Caca sedang asik makan soto di warung makan kesukaannya. Setelah kenyang, Caca pun bergegas untuk pulang.

Di tengah perjalanan pulang, Caca terserempet oleh sepeda motor yang melaju ugal-ugalan.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandal Caca putus. Terpaksa, Caca berjalan kaki tanpa menggunakan sandal.

Rumahnya Caca jauh, jadi ia memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal. Tapi apa daya, Caca tidak punya uang yang cukup untuk membelinya.

Karena uangnya tidak cukup, Caca pun mempunyai niat untuk mencuri sandal di masjid dekat dengan toko tersebut.

Caca hendak mengambil sandal bagus, yang ada di masjid itu. Sambil duduk diteras masjid, Caca memperhatikan setiap orang masuk ke masjid.

Jadi ketika targetnya sedang beribadah, Ia bisa segera mengambil sandal incarannya.

Ternyata aksinya berjalan dengan lancar, Caca berhasil mendapatkan sandal berwarna merah yang merupakan sandal terbagus di masjid tersebut.

Tidak diduga, sang pemilik sandal menyadari bahwa Caca telah mencuri sandalnya.

Pemilik sandal langsung teriak dan mengejar Caca. Apesnya Caca, tidak bisa berlari kencang.

Lalu, Caca pun ditangkap dan dibawa ke kantor polisi terdekat. Setelah dilakukan penyelidikan, Caca divonis dengan pasal pencurian dan kasusnya akan disidangkan 2 minggu lagi.

Sial sekali bagi Caca, cuma karena mencuri sandal membuatnya harus terseret ke persidangan.

Singkat cerita, hari persidangan pun tiba, Caca duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk.

Hakim: "Baiklah, Caca, umur 28 tahun, telah terbukti telah mencuri sandal seharga Rp 50 ribu . Dengan ini, Anda dihukum selama 5 tahun penjara".

Caca: "Lho?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan dengan para koruptor?"

Kemudian, hakim memberikan penjelasan kepada Caca, bahwa ia mencuri sandal sehingga merugikan seseorang Rp 50 ribu.

Sedangkan para koruptor mencuri uang Rp 2 miliar, sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia.

Nah kalau dihitung, koruptor hanya merugikan Rp 10 rupiah saja setiap orang. Jadi, kerugian akibat tindakan yang dilakukan oleh Caca lebih besar daripada tindakan yang dilakukan oleh para koruptor.

Baca Juga: 11 Contoh Teks Anekdot Singkat beserta Strukturnya, Lengkap! 

8. Kisah Kecopetan 

Ahmad orang Indonesia yang sedang naik pesawat kepresidenan menjamu tamunya dari luar negeri dan keliling dunia.

Saat sampai di AS, temannya dari AS mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata, 

Teman AS: “Kita sedang di New York.”
Ahmad: “Kok bisa tahu?”
Teman AS: “Karena ini, puncak patung Liberty bisa saya pegang.”
Ketika sampai di Perancis, temannya yang dari Perancis mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata, “Kita sedang di Paris
Teman Ahmad lain: “Kok bisa tahu?”.
Teman Perancis: “Karena ini, puncak menara eiffel bisa saya pegang.”
Ketika sampai di Indonesia, Ahmad mengulurkan tangannya ke luar jendela, lalu berkata Ahmad: “Kita sedang di Tanah Abang.”
Teman Ahmad lain: “Kok bisa tahu?”.
Ahmad: “Karena ini, jam tangan saya hilang kecopetan.”

9. Pemulung yang Buta Huruf

Pada sore hari di sebuah kompleks perumahan, yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara ibu RT dan pemulung.

Masalah yang mereka debatkan yaitu hal remeh, tentang tulisan yang banyak ditempel papan dengan tulisan "Pemulung Dilarang Masuk".

Namun, masih saja ada pemulung yang tidak menaati aturan tersebut.

Ibu RT: "Pak sedang cari apa di tempat sampah?"

Pemulung: " Sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang dapat didaur ulang bu"

Ibu RT: "Maaf ya, Bapak bisa baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang perumahan ini?"

Pemulung: "Bagaimana tulisannya?"

Ibu RT: "Di papan itu tertulis 'Pemulung Dilarang Masuk', kenapa bapak nekat masuk di perumahan ini?"

Pemulung: "Bagaimana, ini bagaimana sih... kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu, tentu saya tidak akan jadi pemulung, bu!"

Ibu RT pun kemudian terdiam membisu. Ibu RT berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada benarnya juga.

Ternyata, pemulung tadi buta huruf, jelaslah dia tidak bisa baca papan larangan.

10. Bebas Hukuman

Pada suatu pagi yang cerah, di sebuah ruangan kelas sedang berlangsung proses pembelajaran.

Dikarenakan kondisinya begitu santai, sang guru pun terlibat percakapan dengan satu di antara muridnya.
Murid: “Bu, ibu guru tanya, Bu!”

Ibu Guru: “Ya silakan, apa yang ingin kamu tanyakan, Ndi?”

Murid: “Bu guru, sebenarnya boleh tidak seseorang dihukum karena perbuatan yang belum dilakukan?”

Ibu Guru: “Ya jelas tidak boleh dong. Seseorang itu baru boleh dihukum apabila dia terbukti bersalah, Ndi.”

Murid: “Alhamdulillah Bu, jadi saya bebas hukuman ya, Bu? Soalnya saya belum mengerjakan PR.”

Ibu Guru: “Oohhh.. Dasar bocah!”

Baca Juga: 3 Contoh Teks Ceramah Maulid Nabi Singkat, Sangat Menyentuh Hati!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm