Sonora.ID – Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan orang lain.
Itulah sebabnya, sejak kecil kita selalu diajarkan untuk berbuat baik kepada semua orang, terutama orang terdekat seperti tetangga.
Meskipun tidak ada ikatan darah, tetangga tetaplah orang yang paling dekat rumahnya dengan kita.
Makanya tak menutup kemungkinan, mereka akan jadi orang pertama yang membantu kita saat sedang mengalami musibah.
Dalam islam, ada beberapa adab bertetangga yang perlu umat muslim ketahui.
Baca Juga: 7 Negara dengan Tingkat Toleransi Tertinggi di Dunia, Ada Indonesia?
Seperti kita ketahui, hidup bertetangga tak lepas dari perbedaan latar belakang, suku, budaya, dan karakter, serta ekonomi yang renta menimbulkan konflik.
Untuk menghindari konflik tersebut, para umat islam perlu mengenal apa saja adab bertetangga dalam ajaran islam.
Dahulukan Salam
Memberikan salam terlebih dahulu merupakan adab bertetangga yang pertama. Selain itu, mengucap salam ketika berjumpa dinilai sopan dalam kebiasaan sehari-hari.
Orang-orang yang bertetangga dianjurkan saling menyapa ketika bertemu dengan mengucapkan salam.
Bagi pihak yang mendahului mengucapkan salam, maka secara akhlak lebih baik dan karenanya mendapatkan kebaikan yang lebih banyak.
Tidak Mengganggu Tetangga
Mendapat gangguan dari luar tentu sangat tidak nyaman ya, Moms?
Maka dari itu, saling tidak mengganggu adalah adab bertetangga yang harus diikuti oleh umat Muslim yang baik.
Ini akan menunjukkan bahwa adanya rasa saling menghargai.
Adab ini dibahas dalam Hadits Riwayat Bukhari, di mana Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah ia mengganggu tetangganya."
Maka ada baiknya, contoh ketika akan mengadakan sebuah acara di rumah, hendaknya meminta izin tetangga terdekat terlebih dahulu agar mereka tidak merasa terganggu dengan acara yang Moms sedang selenggarakan.
Berbuat Baik Kepada Tetangga
Berbuat baik kepada tetangga bisa dilakukan dengan berbagai hal, bahkan lewat hal sederhana seperti berbagi makanan.
Riwayat yang masyhur terkait dengan berbagi makanan kepada tetangga adalah ketika Rasulullah Saw meminta Abu Dzar untuk memperbanyak kuah masakan yang dimasaknya dan memintanya untuk dibagikan kepada tetangga.
Contoh lain dari berbuat baik kepada tetangga adalah dengan membantu tetangga yang mengalami kesulitan finansial dengan cara berbagi rezeki ataupun membantu meminjamkan uang.
Hindari Mengobrol Terlalu Lama dan Tidak Penting
Adab bertetangga berikutnya adalah tidak lama-lama berbicara, terutama ketika membahas hal yang tidak terlalu penting.
Selain itu, pembicaraan juga sebaiknya tidak kelewat lama.
Hal ini demi kebaikan seperti menghindari gibah atau menggunjing pihak lain yang bisa menimbulkan fitnah dan sebagainya.
Tidak Iri pada Tetangga
Ketika tetangga mengalami kebaikan, umat Muslim tidak boleh merasa iri.
Umat harus ikut berbahagia dengan kebaikan tersebut. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang berbunyi:
"Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai bagi tetangganya apa yang ia sukai bagi dirinya." (HR Muslim).
Bersabar Terhadap Gangguan Tetangga
Apabila tetangga melakukan perbuatan yang mengganggu, umat harus tetap bersabar.
Namun Anda diperbolehkan menegur mereka, namun dengan cara yang baik. Akan lebih baik jika gangguan tersebut dibalas dengan kebaikan.
Rasulullah saw. bersabda:
“Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah, … Disebutkan di antaranya: ‘Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, tetapi ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah boleh kematian atau keberangkatannya’” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).
Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Bisa Mengundang Nasib Sial, Nomor 3 Paling Berbahaya!
Menundukkan Pandangan dari Istri Tetangga
Seorang Muslim yang baik harus menundukkan mata dari memandang istri tetangga.
Pandangan terhadap istri orang lain harus minimalis agar menghindari fitnah dan godaan dari setan.
Memaafkan Kesalahan Ucap
Ketika tetangga tidak sengaja melontarkan perkataan yang menyinggung, maka Moms harus memaafkannya.
Sebab bisa jadi suatu saat Moms juga melakukan hal yang sama terhadap tetangga, secara disadari maupun tidak.
Memendam dendam juga bukan hal yang dianjurkan dalam Islam. Karena bisa menimbulkan kebencian yang merugikan.
Menjenguk Tetangga yang Sakit
Ketika tetangga ada yang sakit, maka ia berhak untuk dikunjungi.
Artinya, dalam adab bertetangga, tetangga yang tidak sakit berkewajiban mengunjunginya tanpa memandang status sosial pihak yang sakit.
Bertetangga pada dasarnya adalah berteman sehingga kesetaraan di antara mereka harus dijaga dengan baik.
Tidak Menghalangi Bangunan Tetangga
Dalam bertetangga, tentu Moms akan memiliki bangunan rumah yang saling berdampingan. Bahkan bebrerapa rumah juga berdempetan.
Sebagai tetangga yang baik, hendaknya untuk tidak menghalangi tetangga untuk membangun rumah atau menghalangi udara dan sinar matahari ke rumahnya.
Baca Juga: 5 Kunci Jadi Orang Jujur, Hidup Lebih Mujur Terhindari dari Masalah