Sonora.ID - Bukan hanya negara dan tanah Indonesia yang kaya, tetapi Bahasa Indonesia juga memiliki kekayaan, tak heran jika pada saat sekolah kita belajar mengenai berbagai macam jenis teks, termasuk salah satunya adalah teks anekdot.
Dikutip dari Gramedia.com, teks anekdot adalah sebuah cerita atau kisah yang mengandung sifat lucu dan memiliki banyak maksud yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kritik.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya membahas orang penting atau terkenal dan tentunya berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Ciri-ciri teks anekdot
Baca Juga: Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi, Materi Bahasa Indonesia Lengkap!
Dengan ciri tersebut, berikut ini adalah tujuan teks anekdot.
Dalam penulisannya, teks anekdot memiliki aturan atau struktur yang perlu diperhatikan agar tujuan teks tersebut tercapai.
Berikut ini adalah struktur teks anekdot.
Bagian pertama dari teks anekdot adalah abstrak. Bagian ini terdapat di bagian awal paragraf, yang digunakan untuk memberikan gambaran awal.
Biasanya berisi awal kejadian sebuah cerita. Orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi.
Bagian ketiga yang bertugas untuk memberikan penjelasan mengenai masalah utama dari teks.
Reaksi merupakan bagian yang digunakan untuk melengkapi suatu cerita. Reaksi biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam sebuah cerita teks anekdot.
Bagian terakhir yang digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis cerita teks anekdot.
Baca Juga: 6 Ciri-ciri Teks Laporan Percobaan, Apa Saja Ciri-ciri Teks Ini?
Kaidah kebahasaan teks anekdot
Kaidah kebahasaan biasanya juga digunakan untuk membedakan antara teks satu dengan teks yang lain. Berikut ini adalah kaidah kebahasaan teks anekdot yang perlu diketahui, di antaranya yaitu:
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 10 Contoh Teks Anekdot Bahasa Jawa Ini Susah Buatmu Berhenti Ketawa!