Sonora.ID - Berbagai usaha sudah dilakukan demi memiliki kehidupan yang sehat dan fisik yang kuat untuk menjalani kehidupan sehari-hari, sayangnya hal-hal kecil ternyata bisa menyebabkan keluhan yang membuat tubuh tidak nyaman.
Keluhan yang paling sering terjadi atau dialami adalah sakit kepala atau nyeri kepala, sehingga hal ini menjadi alasan yang sering digunakan.
Karena sering terjadi dan bisa hilang dengan sendirinya, banyak orang yang menyepelekan rasa sakit kepala.
Namun, kapan sebenarnya pasien harus ke rumah sakit atau ke dokter karena sakit kepala yang dialaminya?
Dalam program Talkshow di Radio Sonora FM, Dokter Roslan Yusni Hasan selaku Spesialis Bedah Saraf menyebut bahwa sakit dan nyeri kepala ini bisa disebabkan oleh banyak hal termasuk hal-hal bahaya di dalam kepala.
Kapan pasien harus konsultasi ke dokter?
Sakit kepala tidak biasa
“Penyakit kepala yang tidak biasa. Itu yang harus diwaspadai,” tegasnya.
Baca Juga: Bahaya Kelamaan Pakai Headphone: Sakit Kepala hingga Rusaknya Sel Rambut
“Kalau misalnya tiap tanggal tua sakit kepala, tiap tanggal 25 sakit kepala, ya sudahlah nanti tanggal 28 sudah gajian sudah beres,” sambung Dokter Roslan.
Jadi, sakit kepala yang berbahaya dan patut diwaspadai adalah sakit kepala yang tidak biasa. Jika seseorang merasakan sakit kepala setiap bangun tidur selama hidupnya, maka sakit kepala ini bukan hal yang patut diwaspadai.
Di sisi lain, ketika selama ini tidak pernah sakit kepala kemudian ada keluhan sakit kepala hingga mengganggu aktivitas, maka orang tersebut patut langsung melakukan konsultasi pada dokter.
“Jadi penyakit sakit kepala yang tidak biasanya itu yang patut diwaspadai. Kalau sakit kepala sampai mata berair tapi sudah dirasakan sejak SMP, ya sudahlah, itu kebiasaan. Artinya kalau sakit kepala yang biasa dirasakan, kemungkinan kecil berujung pada sesuatu yang serius,” tegasnya.
Secara statistik sakit kepala, 99 persen, tidak memerlukan pengobatan khusus atau bisa hilang dengan sendirinya.
Menurunkan kualitas hidup
Meski nyeri kepala hal yang kerap dianggap biasa, tetapi Dokter Roslan menegaskan bahwa nyeri adalah salah satu hal yang menurunkan kualitas hidup.
“Nyeri adalah satu hal yang paling menurunkan kualitas hidup, nyeri di mana pun. Jadi, nyeri itu tidak boleh dibiarkan karena selama dia nyeri kualitas hidupnya turun,” tegasnya menambahkan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Kepala sebelah Kiri berdasarkan Penyebabnya