“Kalau di Kabupaten Landak sendiri tantangannya adalah wilayah yang cukup luas, tidak semua infrastrukturnya baik, tenaga pengajarnya kebanyakan honorer. Sekolah-sekolah di pedalaman itu guru PNS bisa-bisa cuma satu selebihnya guru honorer, sehingga penataan yang lebih detail dan lebih baik itu harus dilakukan dan karena kewenangannya ada di pemerintah pusat, jadi kita terus berkomunikasi agar mereka (honorer) ini segera diangkat,” tuturnya.
Terkait dengan sarana prasarana pendidikan, dalam 5 tahun terakhir sudah ada ratusan ruang kelas yang dibenahi, dan ada beberapa sekolah yang dirobohkan dan dibangun ulang oleh pemkab Landak bersama pemerintah pusat.
Baca Juga: Bupati Landak Karolin Margret Natasa Gelar Lomba Cipta Lagu Landak
“Tapi semua hanya penunjang, yang paling penting adalah SDM yaitu tenaga pengajar. Masih banyak PR agar bagaimana anak-anak mendapat pendidikan yang baik dan dapat meningkatkan IPM. Apalagi pendidikan setelah pandemi cukup sulit karena selama pandemi kita menutup sekolah, baru tahun ini agak normal karena ada tatap muka, sehingga menurut saya 2 sampai 3 tahun kedepan menjadi tahun yang krusial kita perlu mengejar ketertingglan di bidang pendidikan. Saya rasa sudah ada program dari pemerintah pusat tinggal pemerintah daerah menyesuaikan baik itu melalui sarana pembelajaran yang baik, buku-buku yang tersedia, pola pembelajaran dengan IT, dan sebagainya,” jelas Karolin.
Di bidang kesehatan, Pemkab Landak juga sudah merenovasi bahkan membangun baru beberapa Puskesmas yang diharapkan dengan bangunan yang lebih representatif bisa melayani masyarakat dengan lebih baik.
“Di sisi lain manajemen Puskesmas juga kan terus kita perbaiki dan kita benahi dengan mengikuti standar dari kementerian kesehatan untuk akreditasi Puskesmas. Mudah-mudahan pelayanan kita bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kemudian untuk rumah sakit sendiri RSUD Landak itu 2017 status akreditasi pelayanannya bintang satu tapi untuk sekarang status akreditasinya bintang lima. Kita sudah sediakan fasilitas kegawatdaruratan terutama untuk ibu baru melahirkan dan bayi untuk mengurangi angka kematian pada ibu melahirkan dan bayi baru lahir,” terangnya.
Diakuinya, memberantas pungli pada pasien BPJS merupakan hal yang sulit dalam bidang kesehatan, sehingga perlu perhatian dan pengawasan semua pihak.
“Beruntungnya untuk pengawasan kita mendapatkan penghargaan dari Ombudsman tingkat nasional untuk pelayanan public peringkat empat untuk kabupaten se-Indonesia. Penilaian dukcapil, rsud, dan pelayanan perizinan satu pintu,” ucap Karolin.
Baca Juga: Pemkab Landak Kerjasama dengan Kemenkumham Kalbar Sinergi Lindungi Kekayaan Intelektual
Mengenai komoditas unggulan di Landak, Karolin menuturkan, pertanian dan perkebunan merupakan program unggulan Landak, dan menjadi prioritas pemerintah dalam pembangunan ekonomi masyarakat, karena berdasarkan data produk domestic bruto komoditas pertanian itu menyumbang lebih dari 30 persen dari pertumbhan ekonomi di Kabupaten Landak.
“Pertumbuhan ekonomi Landak lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Intervensi kita di bidang ekonomi menunjukkan hasil yang baik, walaupun harus terus ditingkatkan, dan harus dilihat lagi karena di setiap daerah berbeda,” kata Karolin.
“Komoditas unggulan yaitu padi, untuk tahun ini kita tertinggi se-Kalbar lebih dari 200 ribu ton per tahun. Kemudian jagung kita mengalami kenaikan yang signifikan. Di tahun 2017, produksinya 11 ribu ton kini lebih dari 50 ribu ton. Kita berharap jagung ini juga menjadi unggilan selain daripada sawit, lada. Kita juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pertanian, balai penyuluh pertanian terbaik se-Indonesia yaitu BPP desa Sebangki,” imbuhnya.
Disinggung dengan jabatan ia saat ini yaitu Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Landak, Karolin berharap bisa bergotong royong terutama mendampingi dan hadir di tengah-tengah masyarakat di situasi bencana, kemudian juga menyediakan stok darah, meskipun menurutnya tantangan di Landak adalah keterbatasan SDM, anggaran, dan sebagainya.
“Tapi itu tidak akan mengecilkan semangat kita, kita sudah berupaya maksimal dengan melakukan donor darah rutin sehingga stok darah selalu tersedia, PMR akan kita aktifkan kembali, untuk kebencanaan kita berupaya semaksimal mungkin kepada relawan mungkin akan kita berikan pelatihan. Kita juga berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat donor darah, rata-rata masyarakat takut jarum. Kita akan mulai sosialisasi, seperti jemput bola dengan melakukan donor darah tidak hanya di Ngabang tapi di kecamatan juga,” ungkapnya.
Baca Juga: Kemeriahan Malam Puncak Perayaan HUT ke-23 Pemkab Landak
Sebagai informasi juga, saat ini Karolin tengah menulis sebuah buku berisikan pengalamannya selama menjabat sebagai Bupati.
“Entah itu menjadi refleksi, evaluasi selama diberi amanah untuk memimpin Kabupaten Landak, siapa tau bisa menjadi inspirasi atau menjadi catatan penting bagi orang-orang yang mungkin mempunyai cita-cita membangun Kabupaten Landak. Tapi masih proses editing masih ada koreksi,” katanya.
Terakhir, masih di suasana HUT Pemkab Landak, Karolin berharap masyarakat Landak tetap dapat menjaga kekeluargaan, menjaga kekompakan, dan semangat untuk membangun Kabupaten Landak di masa yang akan datang.
“Sehingga kita bisa menjadi kabupaten yang memiliki perkembangan yang baik, pertumbuhan yang baik, dan generasi penerus yang luar biasa,” pungkasnya.