Mereka pun menangis sejadi-jadinya. Tak ada sumber penghasilan tetap yang bisa mereka andalkan lagi. Mereka harus bekerja keras untuk menyambung hidup esok hari.
6. Kelinci dan Kura-kura
Di suatu hutan, seekor kura-kura menantang kelinci yang sering mengejeknya untuk adu lari cepat.
Dengan penuh percaya diri, kelinci pun mengiyakan ajakan kura-kura dan mengajak teman-teman hewannya untuk menonton kelinci memenangi kompetisi adu lari melawan kura-kura.
Di waktu pertandingan, kelinci pun berlari dengan kencang dan meninggalkan kura-kura. Namun, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga untuk berlari dan menambah kecepatan larinya.
Di tengah jalan, kelinci memutuskan untuk istirahat karena mengira kura-kura masih jauh berada di belakangnya.
Namun, ketika bangun kelinci kaget karena kura-kura berhasil melewati garis finish. Para hewan pun bersorak gembira dengan kemenangan kura-kura, sedangkan kelinci pulang dengan malu.
Baca Juga: Cerita Asal-Usul Desa Makamhaji yang Dikenal dengan Kisah Mistisnya
7. Kura-kura yang Sombong
Seekor kura-kura sombong merasa dirinya lebih pantas terbang dibanding berenang dan jengkel karena tempurungnya yang berat.
Dia pun selalu kesal ketika melihat burung-burung yang terbang bebas di langit.
Suatu hari, kura-kura memaksa seekor angsa untuk membantunya terbang dan si angsa mengusulkan kura-kura berpegangan pada sebatang kayu.
Batang kayu tersebut pun kemudian diangkat oleh angsa dan dibawa terbang.
Sayangnya, genggaman tangan kura-kura melemah dan dia jatuh dengan keras. Untungnya kura-kura selamat karena keberadaan tempurung yang paling ia benci.
8. Gembala dan Serigala
Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Dia bertugas untuk merawat domba majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala yang mendekati domba.
Bosan dengan rutinitasnya menggembala domba, anak gembala tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini!”
Sontak, warga desa pun segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal karena anak gembala hanya bercanda. Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun terus-menerus menipu warga dengan mengatakan ada serigala datang.
Sampai suatu sore hari, datanglah segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak gembala.
Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta-tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena mereka sudah tidak percaya. Anak Gembala menyesal dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
9. Tikus dan Singa
Seekor tikus jail menggoda singa yang sedang tertidur, karena jengkel singa pun marah dan berniat memakan si tikus.
Ketakutan dengan kemarahan singa, tikus pun menangis dan meminta ampun.
Karena kebaikan singa, singa pun memaafkan si tikus dan melepaskan tikus. Tikus berterima kasih pada singa dan berjanji akan membalas kebaikan singa.
Suatu saat, terdengar suara meringis singa yang tertangkap jaring pemburu.
Tikus pun segera membantu singa dengan menggerogoti jaring pemburu sampai keduanya bisa kabur dari jeratan pemburu.
10. Bayangan
Ada seekor anjing yang tamak. Suatu hari ia berjalan sambil menggigit sepotong daging segar. Ketika menyusuri sungai, ia melihat seekor anjing lain yang juga sedang menggigit sepotong daging tanpa ia tahu bahwa itu adalah bayangannya sendiri.
Si anjing menginginkan daging itu juga dan berusaha untuk merebutnya. Akibatnya, daging yang ia gigit pun malah tercebur ke dalam sungai dan ia pun gagal untuk menikmatinya.
Pesan moral dari dongeng tersebut adalah jangan menjadi seorang yang serakah dan ingin merebut hak orang lain, karena masing-masing orang telah memiliki rezekinya sendiri.
11. Rusa Benci Kakinya yang Ramping
Sang rusa sangat bangga dengan tanduknya yang indah dan membenci kakinya yang kurus tinggi. Maka hari itu, sang rusa berniat untuk mencari hewan yang bisa mengubah keempat kakinya jadi lebih gemuk. Namun, saat sang rusa asyik berjalan ke tengah hutan. Tiba-tiba, sang rusa mendengar ada beberapa anjing pemburu datang mengejarnya.
Maka, tanpa memikirkan apapun lagi. Sang rusa langsung berlari sekencang mungkin ke tengah hutan untuk menyelamatkan diri. Sang rusa menerobos hutan lebat dengan semak belukar dan pohon-pohon rindang. Karena ketakutan dan kurang memperhatikan jalan, tiba-tiba…. Duk! Tanduk sang rusa yang indah itu tersangkut batang-batang pohon.
Uh, sang rusa mencoba untuk melepaskan tanduknya. Tapi…ufh! Susah juga. Sementara anjing-anjing pemburu sudah semakin dekat. Di saat genting seperti itu, sang rusa mengambil ancang-ancang. Lalu, dengan hentakkan keras kakinya. Tanduk sang rusa yang tersangkut batang pohon langsung bisa terlepas! Dengan keempat kaki sang rusa yang ramping itu, maka ia pun berlari sekencang mungkin.
Dan… akhirnya selamat dari kejaran anjing pemburu. Ah… leganya. Setelah kejadian itu, sang rusa baru sadar. Ternyata, kakiku yang selama ini kau sepelekan, malah yang menyelamatkanku.” “Sebaliknya, tandukku yang selama ini selalu kubanggakan.” “Malah hampir saja mencelakakanku….? Maka sejak itu, sang rusa pun tidak lagi mempersoalkan bentuk kakinya lagi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 19 Contoh Cerita Rakyat yang Populer di Indonesia, dengan Penjelasan