Sonora.ID – Apa itu istilah histeriografi tradisional? Jika belum pernah mendengar istilah tersebut, pada artikel kali ini akan menjelaskan ciri-ciri historiografi tradisional, lengkap dengan pengertian dan contohnya.
Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang eksis pada zaman kerajaan Hindu-Buddha hingga kerajaan Islam di Nusantara.
Historiografi tradisional biasanya diciptakan oleh pujangga-pujangga di kalangan kerajaan.
Hal ini tercipta dari legitimasi raja atau para penguasa yang bertahta pada zaman dahulu.
Sebelum mengetahui pengertian historigrafi tradisional, perlu diketahui jika kata historiografi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘Historia’ yang berarti sejarah dan ‘grape’ yang berarti tulisan atau naskah.
Adapun salah satu bentuk dari historiografi, utamanya di Indonesia adalah historiografi tradisional.
Daripada penasaran, simak ulasan lengkapnya berikut ini:
Pengertian Historiografi Tradisional
Pengertian historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang umumnya dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan.
Sedangkan dari segi karakteristiknya, historiografi tradisional bersifat kultural dan politis.
Historiografi tradisional belum menggunakan metode ilmiah dalam penyusunannya sehingga unsur subjektivitasnya tinggi.
Media yang digunakan dalam historiografi tradisional berupa media tulis natural seperti batu prasasti, lontar, kulit binatang, kertas dan lain-lain.
Baca Juga: 11 Cerita Dongeng Pendek Penuh Nasihat dan Pesan Moral untuk Anak
Ciri-ciri Historiografi Tradisional
1. Sudut pandang penulisannya berbentuk Istanasentris atau cerita yang berpusat pada lingkungan istana kerajaan.
2. Tujuan penulisannya sebagai alat legitimasi raja. Yakni untuk menghormati dan meninggikan kewibawaan raja. Tujuannya agar raja tetap dihormati, dipatuhi, dan dijunjung tinggi. Itulah sebabnya historiografi tradisional memiliki kadar mitos dalam penulisannya.
3. Terdapat rasa anakronis atau ketidakpastian keterangan waktu.
4. Banyak mengandung unsur mitos.
5. Bersifat Regio-sentris atau kaya akan unsur kedaerahan. sehingga banyak dipengaruhi unsur-unsur daerah tertentu terkait tradisi, adat, nilai moral, dan kepercayaan.
Ciri-ciri historiografi tradisional masa Hindu dan Buddha:
1. Karya yang dihasilkan berupa terjemahan dari naskah-naskah dari India.
2. Bersifat religio magis.
3. Bersifat istanasentris.
Contoh Historiografi Tradisional
1. Kitab Pararaton
2. Kitab Negarakertagama
3. Babad Tanah Jawi
4. Babad Tanah Pasundan
5. Hikayat Raja-Raja Pasai
Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri Historiografi tradisional, lengkap dengan pengertian dan contohnya. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 11 Contoh Soal Ide Pokok Paragraf beserta Penjelasannya, Lengkap!
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News