Semoga Allah menjadikan kita menjadi orang-orang yang pandai bersyukur atas apa yang diberikan-Nya kepada kita.
Baca Juga: 40 Pantun Pernikahan Penuh Doa Ini Dapat Disampaikan Untuk Pengantin
3. Khotbah 3
Kaum Muslimin rohimakumulloh
Allah mengabarkan kepada kita dalam banyak ayat di dalam al-Qur’an tentang nama-Nya yang indah (Asmaul Husna).
Setiap nama mengandung sifat-Nya yang sempurna.
Di antara nama-nama tersebut adalah yang mengandung sifat Maha Memberi, yaitu al-Mannan, ar-Rozzaq, ar-Roziq, al-Wahhab, al-Jawwad, al-Mu’thi dan al-Barr.
Dia Maha Memberi dengan pemberian yang banyak lagi sempurna. Dia melimpahkan beraneka ragam kenikmatan kepada seluruh makhluk, tanpa ada satu pun makhluk yang terluput. Kebaikan dan karunia Allah sempurna dan merata kepada seluruh makhluk-Nya. Allah berfirman dalam al-Qur’an surat al-Ankabut ayat 60:
“Dan berapa banyak makhluk-makhluk yang bernyawa yang tidak dapat membawa dan mengurus rejekinya sendiri. Allah lah yang memberikan rezeki kepadanya dan kepada kalian. Dan Dialah Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Jika kita renungkan dengan dalam hakikat diri kita sebagai manusia, pasti kita temukan betapa nikmat Allah teramat besar dan tak terbilang banyaknya.
Semua sisi kehidupan kita, lahir maupun batin, yang tampak maupun tersembunyi, tak ada
satupun yang dapat terwujud tanpa karunia-Nya.
Cobalah sejenak kita renungkan. Sejak proses penciptaan manusia, sebagai awal kehadiran di muka bumi ini, bermula dari setetes air mani yang diletakkan dalam rahim seorang ibu, lalu dengan proses yang demikian sempurna, berbagai kenikmatan yang Allah berikan terus mengalir kepada sang janin.
Calon bayi yang lemah itu mendapatkan perlindungan yang sempurna, terjaga dalam rahim yang kokoh.
Nutrisi pun terus mengalir tiada henti. Demikian seterusnya hingga tiba saatnya terlahir ke dunia.
Sadarilah! Kita ada karena Allah telah menciptakan kita. Dengan kehendaknya kita diciptakan sebagai manusia, sosok makhluk yang memiliki bentuk paling sempurna.
Memiliki berbagai organ tubuh yang lengkap dengan sistem kerja yang paling sempurna. Semua itu menunjukkan Kesempurnaan Sang Pencipta.
Allah berfirman dalam Qur’an surat al-Isra’ ayat 70:
“Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.”
Selain itu, Allah telah mengkaruniakan kita berupa akal, yang dengannya kita teristimewakan dari berjuta makhluk lain.
Dengan akal, kita dapat merenungkan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta. Itulah di antara bentuk karunia Allah kepada makhluk-Nya, termasuk manusia secara umum.
Adapun secara khusus, nikmat-Nya yang teragung adalah hidayah berupa iman.
Allah juga telah memuliakan kita dengan Islam. Hanya dengannya, beragam karunia itu menjadikan kita dapat menggapai kemuliaan yang hakiki.
Tanpa keimanan dan ketaqwaan, kita hanyalah sesosok makhluk yang hina.
Dengan Islam kita mengenal dan dapat membedakan kebaikan dan keburukan. Keimanan kita menjadikan setiap amal kebaikan yang kita kerjakan dilipatgandakan balasannya di sisi Allah.
Allah berfirman :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl: 97)
Kaum Muslimin rohimakumulloh
Allah mencatat amalan seorang mukmin walaupun amal yang dilakukan tersebut kecil dan sedikit.
Tidak akan ada yang terlewat. Semua akan dibalas dengan balasan yang berlipat.
Bahkan, Allah akan membalas amalan seorang mukmin walaupun amal tersebut baru diniatkan di dalam hatinya.
Sebagaimana Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa berniat mengerjakan kebaikan tetapi ia tidak mengerjakannya maka akan ditulis baginya satu kebaikan. Barangsiapa berniat mengerjakan kebaikan lalu ia benar-benar melaksanakannya maka akan ditulis baginya sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat.” (HR. Muslim)
Sungguh teramat besar nikmat Allah kepada kita. Dia telah memberi kita hidayah sehingga kita mengenal kebaikan dan mampu mengamalkannya, Dia pula yang akan membalas setiap amal kebaikan itu dengan balasan berlipat ganda yang jauh lebih baik.
Oleh karena itu, kalau saja kita mau menghitung semua nikmat-Nya, maka tidak akan mungkin kita sanggup menghitungnya.
Allah berfirman dalam Qur’an surat an-Nahl ayat 18:
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa jangankan bisa mensyukuri semuanya, bahkan manusia tidak akan mampu menghitung nikmat Allah, karena begitu banyaknya nikmat yang diberikan.
Setelahnya, Allah sebutkan bahwa ‘Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’.
Ini menunjukkan atas kekurangan manusia dalam bersyukur terhadap nikmat-nikmat tersebut. Namun Allah masih mengampuni siapa saja yang bertaubat pada-Nya.
Allah akan mengampuni setiap orang yang memiliki kekurangan dalam bersyukur terhadap nikmat yang diberikannya.
(Sumber: Buku Khutbah Jumat Setahun).
Baca Juga: Perbedaan Infak dan Sedekah, Yuk Pelajari dan Pahami Bersama!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.