Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa, Apakah Kamu Sudah Tahu?

20 Oktober 2022 14:35 WIB
Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.
Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. ( Kompas)

Sonora.ID - Kali ini kita akan membahas mengenai sejarah kerajaan Islam di Pulau Jawa. Ngomong-ngomong soal kerajaan Islam, apakah kamu sudah tahu apa kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa? Coba tebak.

Yup… kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa adalah Kerajaan Demak. Kerajaan ini diperkirakan telah berdiri pada akhir abad 15.

Keberadaan kerajaan ini erat kaitannya dengan aktivitas perdagangan yang dilakukan masyarakat di pesisir pantai utara Jawa dan adanya peran Wali Songo dalam menyebarkan agama Islam.

Berikut ini pun informasi lengkap mengenai Kerajaan Demak, yang dikutip dari laman Kompas.

Baca Juga: 3 Teks Khotbah Jumat: Pentingnya Bersyukur Atas Segala Nikmat Tuhan

Kerajaan Demak

Kerajaan Demak terletak di Jawa Tengah di sebuah daerah bernama Bintoro yang mulanya berada di bawah kekuasaan Majapahit. 

Letaknya yang sangat strategis karena dekat dengan pantai utara Jawa dan dekat dengan jalur pelayaran dan perdagangan membuat Kerajaan Demak menjadi pintu masuk kebudayaan Islam yang dibawa oleh para pedagang yang mampir ke daerah tersebut.

Sejarah Berdirinya

Berdasarkan Teori China yang dicetuskan oleh Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby menyebut bahwa masuknya Islam ke Indonesia karena dibawa oleh para pedagang Muslim dari China.

Salah satu hal yang mendasari teori ini adalah adanya masjid tua dengan gaya bangunan China di Jawa dan erat kaitannya dengan sejarah berdirinya Kerajaan Demak. 

Dalam teori tersebut juga dijelaskan bukti bahwa Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah yang merupakan keturunan China dengan nama kecil Pangeran Jin Bun.

Baca Juga: 30 Pantun Agama Ini Penuh dengan Nasihat Bijak dan Menginspirasi

Raja Kerajaan Demak

1. Raden Patah 

Raden Patah menjadi raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Demak pada tahun 1478. 

Akan tetapi, ada pula teori yang menyebutkan bahwa Raden Patah memimpin sejak sekitar tahun 1500-1518. 

Raden Patah diketahui memiliki gelar Sultan Alam Akhbar al Fatah atau juga disebut dengan Panembahan Jimbun. 

Kekuasaan Kerajaan Demak saat masa kepemimpinan Raden Patah ini meliputi daerah Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah di Kalimantan. 

Pada masa pemerintahanya dibangun juga Masjid Agung Demak dengan melibatkan peran para wali dan sunan.

2. Pati Unus

Kepemimpinannya kemudian digantikan oleh Pati Unus (1518-1521) usai Raden Patah wafat.

Pati Unus ini dikenal sebagai panglima perang yang membendung masuknya tentara Portugis.

Keunggulan Pati Unus sebagai panglima perang membuatnya mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor. 

Pada tahun 1521 di pertempuran Malaka, Pati Unus akhirnya tutup usia. 

3. Sultan Trenggono

Kepemimpinan kemudian dilanjutkan oleh Sultan Trenggono (1521-1546) yang menjadi masa kejayaan Kerajan Demak. 

Sultan Trenggono yang mempunyai gelar Sultan Ahmad Abdul Arifin yang bergerak menyebarkan agama Islam sekaligus memerangi tentara Portugis di Pulau Jawa.

Pada masa kepemimpinannya kekuasaan Kerajaan Demak meluas hingga Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. 

Pada masa kepemimpinan Sultan Trenggono inilah Sunda Kelapa berganti nama menjadi Jayakarta. 

Sementara ke arah timur, kekuasaan Kerajaan Demak juga meluas ke daerah Tuban, Madiun , Surabaya dan Pasuruan, Malang, dan Blambangan. 

Sultan Trenggono kemudian tutup usia saat melakukan serangannya ke daerah Pasuruan pada 1546. 

Baca Juga: 40 Pantun Pernikahan Penuh Doa Ini Dapat Disampaikan Untuk Pengantin

4. Sultan Prawoto

Setelah wafatnya Sultan Trenggono, Kerajaan Demak diketahui mulai mengalami kemunduran.

Bahkan, di masa pemerintahan Sultan Prawoto ini mulai terjadi perebutan kekuasaan antara Sultan Prawoto sendiri dengan Arya Penangsang. 

Dalam konflik ini Arya Penangsang berhasil mengambil alih kekuasaan setelah berhasil dengan membunuh Sultan Prawoto. 

5. Arya Penangsang

Kekuasaan Arya Penangsang ini diketahui tak berlangsung lama. 

Pemerintahan Arya Penangsang justru tidak disambut baik oleh rakyat dan menerima perlawanan. 

Arya Penangsang pun terbunuh oleh Jaka Tingkir dari Kerajaan Pajang. 

Tahta Kerajaan Demak kemudian jatuh ke tangan Jaka Tingkir yang merupakan menantu Sultan Trenggono. 

Setelah itu, Jaka Tingkir diketahui memindahkan pusat kerajaan Kerajaan Demak ke daerah Pajang.

Peninggalan Kerajaan Demak

Beberapa peninggalan Kerajaan Demak yang hingga kini masih ada, yakni sebagai berikut.

  1. Masjid Agung Demak 
  2. Tiang dari serpihan kayu atau Soko Tatal atau Soko Guru di Masjid Agung Demak yang dibuat oleh Sunan Bonang, Jati, Ampel dan Kalijaga. 
  3. Makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung Demak. 
  4. Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu.
  5. Pintu Bledeg di Masjid Agung Demak.
  6. Dampar Kencana di Masjid Agung Demak.
  7. Surya Majapahit di Masjid Agung Demak.

Baca Juga: Perbedaan Infak dan Sedekah, Yuk Pelajari dan Pahami Bersama!

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm