Tembung rangkep dwipurwa adalah tembung rangkep yang diulang suku kata bagian depan atau suku kata pertama. Suku kata bagian depan atau suku kata pertama diulang. Contoh sebagai berikut.
· Tamba = ta+tamba = tetamba
· Luhur = lu+luhur = leluhur
· Tuku = tu+tuku = tetuku
· Jamu = ja+jamu= jejamu
3. Tembung Rangkep Dwiwasana
Tembung rangkep dwiwasana adalah tembung yang diulang pada bagian belakang suku katanya saja. Contoh sebagai berikut.
Baca Juga: Contoh Khutbah Salat Jumat Bahasa Jawa, Singkat dan Penuh Makna
· cekik : cekik+kik = cekikik
· cenges : cenges+nges =cengenges
· cengis : cengis+ngis =cengingis
· cethet : cethet+thet =cethethet
Fungsi Tembung Rangkep
Tembung rangkep memiliki fungsi yang berbeda-beda, bergantung dari asal katanya. Tembung rangkep bisa berfungsi sebagai kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan. Berikut penjelasannya.
1. Fungsi tembung rangkep sebagai kata benda
- Menyatakan benda itu bermacam-macam. Contoh: godhong-godhongan, woh-wohan.
- Menyatakan benda yang sesuai dengan kata dasarnya. Contoh: anak-anakan, wong-wongan.
2. Fungsi tembung rangkep sebagai kata kerja
- Menyatakan bahwa pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang atau beberapa kali. Contoh: mlayu-mlayu, njoget-njoget.
Baca Juga: Bahasa Jawa: Pengertian Aksara Murda dan Contoh Penulisannya
- Menyatakan aspek durasi. Contoh: lungguh-lungguh, maca-maca.
3. Fungsi tembung rangkep sebagai kata sifat
- Menyatakan makna lebih. Contoh: nulis cepet-cepet, mlaku ati-ati.
- Menyatakan makna sampai atau pernah. Contoh: ora mari-mari, duet e entek-entekkan.
4. Fungsi tembung rangkep sebagai kata bilangan
- Ulangan bilangan ‘siji’ menyatakan demi, contohnya woh wohan iku dilebokne kranjang siji siji.
- Ulangan bilangan ‘luwih saka siji’ menyatakan sekaligus, contohnya ojo melbu telu-telu mergo ora kamot.