Sonora.ID - Kapan usia ideal menikah menurut psikologi dan BKKBN?
Tidak jarang perempuan yang mengira-ira kapan umur yang paling tepat baginya untuk menikah.
Agar tidak bingung lagi, coba untuk melihat dari pandangan psikologi dan BKKBN yuk Ladies!
Baca Juga: 5 Tujuan Menikah, Bukan Hanya untuk Mencari Kebahagiaan Saja
Usia Ideal Menikah menurut Psikologi dan BKKBN
Menurut Psikologi
Dilansir dari Psychology Today, Johnson dan rekan-rekannya menggunakan data dari Edmonton Transitions Study (ETS) untuk menjawab usia ideal untuk menikah.
ETS adalah sebuah proyek longitudinal yang mensurvei orang dewasa Kanada dari usia 18 tahun selama periode 25 tahun.
Baca Juga: Arti Sakinah Mawaddah Warahmah, Doa Tulus untuk Pernikahan Langgeng
Dalam studi itu, mulai tahun 1985, 983 siswa sekolah menengah atas dari daerah Edmonton menyelesaikan survei dasar, dan survei lanjutan diberikan pada usia 19, 20, 22, dan 25 (untuk penilaian terkonsentrasi dewasa muda), serta survei selanjutnya di usia 32 dan 43 tahun.
Meskipun mengalami penurunan selama bertahun-tahun, ada 403 peserta dalam survei akhir.
Untuk tujuan penelitian, peserta ditempatkan ke dalam salah satu dari tiga kategori tergantung pada apakah mereka menikah "awal", "tepat waktu", atau "terlambat".
Bagi perempuan, dini berarti menikah sebelum usia 23 tahun (terhitung 22 persen dari peserta perempuan), tepat waktu jika mereka menikah antara usia 23 dan 27 (45 persen), atau terlambat jika mereka menikah setelah usia 27 (33 tahun). persen).
Bagi pria, dini didefinisikan sebagai menikah sebelum usia 26 (29 persen), tepat waktu antara usia 27 dan 30 (38 persen), dan terlambat jika mereka menikah setelah 30 (33 persen).
Dalam memeriksa hasil mereka, Johnson et al. menyarankan agar orang yang menikah lebih awal daripada lebih lambat mungkin menghadapi tantangan yang lebih besar karena tanggung jawab tambahan untuk memulai sebuah keluarga pada usia yang relatif dini.
Hal tersebut dapat mencakup kesulitan yang lebih besar dalam mencapai tujuan pendidikan mereka atau menambah waktu yang dibutuhkan untuk memulai karir.
Pernikahan dini juga dapat terjadi karena meningkatnya tekanan dari anggota keluarga atau kehamilan yang tidak terduga, yang dapat menyebabkan tekanan emosional yang lebih besar.
Kesimpulannya menurut Johnson, pernikahan yang bahagia dapat didapatkan oleh mereka yang bersedia untuk menunggu.
Menurut BKKBN
Berdasarkan pemaparan dari Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat BKKBN Putut Riyatno, usia 21 hingga 35 tahun adalah waktu yang ideal bagi pasangan usia subur (PUS) yang ingin menikah atau pun hamil.
Putut kembali menuturkan bahwa pada usia itu pasangan bisa dikatakan telah siap secara mental maupun fisik untuk menikah.
Kendati begitu, agar bisa lebih menjaga kesehatan ibu dan melahirkan bayi yang sehat, semua pasangan harus mengetahui pentingnya menikah di usia yang tepat dan melahirkan di waktu yang tepat pula.
Baca Juga: Fakta Kiki Amalia Bakal Menikah dengan Penggemarnya, Agung Nugraha
Baca berita update lainnya di Sonora.id dari Google News