Rasa nyeri pada organ tubuh manapun, termasuk nyeri kepala, berbanding terbalik dengan panjang usia, sehingga orang yang kerap merasakan nyeri dalam kehidupannya cenderung memiliki usia yang lebih pendek daripada orang tanpa nyeri.
Meski nyeri kepala yang berbahaya sedikit, tetapi nyeri bisa menurunkan kualitas hidup,
“Meskipun sedikit yang bahaya, tetapi yang mengganggu banyak. Bahaya itu kalau langsung menyebabkan kematian, seperti nyeri kepala yang muncul karena tumor, nyeri kepala karena pembuluh darah yang bocor, hal-hal semacam ini adalah nyeri kepala yang bahaya,” tegas Dokter Roslan.
Namun, 99,9 persen nyeri kepala tidak berujung pada kematian, tetapi cenderung menyebabkan gangguan hidup.
“Ada obat seperti anti nyeri yang dijual bebas. Asal kita paham betul dengan sakit kepala kita dan kita menggunakan obat dalam dosis manfaat, tidak apa-apa,” tambahnya.
Konsumsi obat yang mudah diakses untuk nyeri kepala boleh dilakukan selama sesuai dengan dosis yang tertera, pihaknya menegaskan jika dosisnya sudah berlebihan obat tersebut tak lagi bisa menjadi solusi atas nyeri kepala tersebut.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Penyebab Utama Sakit Kepala Primer, Dokter: Datang dari Rasa Cemas!