Sonora.ID - Kabupaten Karangasem menjadi salah satu wilayah terdampak cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di Bali. Berdasarkan Data terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem mencatat sebanyak 89 titik bencana yang tersebar di 7 kecamatan.
Sebanyak 89 titik bencana akibat cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Karangasem, yakni Kecamatan Bebandem 27 titik, Kecamatan Abang 25 titik, Kecamatan Selat 18 titik, Kecamatan Karangasem 8 titik, Kecamatan Rendang 7 titik, Kecamatan Manggis 3 titik, Kecamatan Sidemen 1 titik.
Desa Bugbug Kecamatan Karangasem yang juga terdampak, dimana sebanyak 25 jiwa masih mengungsi atau tinggal di Rumah Kerabat.
Untuk itu, Radio Sonora lewat program Corporate Social Responsibility (CSR), Sonora Peduli, Jumat (21/10/2022) memberikan bantuan berupa perlengkapan yang di butuhkan oleh warga yang terdampak.
Perbekel Desa Bugbug, I Gede Diatmaja mengatakan bahwa hujan deras mengguyur yang disertai angin kencang Desa Bugbug, pada hari Senin, tanggal 17 oktober 2022 lalu, mengakibatkan sempadan lahan milik warga jebol di seputaran hilir sungai Tukad Buhu, tepatnya di Ex Lepra yang berlokasi di Telaga Kelod, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem.
"Hujan turun diperkirakan pada pukul 05.30 WITA. Hujan turun sangat deras disertai angin kencang pada pukul 06.00 WITA. Akibat turunnya hujan yang sangat deras mengakibatkan aliran sungai Tukad Buhu sangat deras yang mengakibatkan sempadan lahan milik warga jebol di seputaran hilir sungai Tukad Buhu, tepatnya di Ex Lepra yang berlokasi di Telaga Kelod, Desa Bugbug ( di sebelah timur broadstock udang / BPIU2 )," ucapnya.
Baca Juga: Sonora Peduli Stunting Sasar Puskemas Miroto & Kelurahan Sekayu Semarang
Lebih lanjut, Diatmaja menyebutkan warga yang mengalami kerugian akibat kejadian tersebut yakni Br Dinas Bugbug Kelod, Desa Bugbug, 2 Buah Kandang Babi milik An. I Wayan Pageh, Kerugian (Rp 6.000.000), Br Dinas Bugbug Kelod, Desa Bugbug, 4 Buah Kandang Babi Milik An. I Nengah Suyasa, Kerugian (Rp 12.000.000), Br Dinas Bugbug Kelod, Desa Bugbug, Sepitank hanyut Milik An. I Ketut Marta. Kerugian (Rp 3.000.000), Br Dinas Bugbug Kelod, Desa Bugbug Senderan Rumah tempat Tinggal retak, milik An. I Wayan Tiasa, Br Dinas Bugbug Kelod, Desa Bugbug, Senderan Rumah jebol milik An. Ni Wayan Suarmini. Kerugian (Rp 25.000.000).
Langkah antisipasi utama yang dilakukan, Diatmaja mengaku bahwa pihaknya bersama bhabinsa, bhabinkamtibmas, serta masyarakat setempat telah melakukan evakuasi kepada warga terdampak. Sebanyak 25 orang sudah dievakuasi ketempat yang lebih aman. Dan atas kejadian ini, sebanyak 8 ekor ternak warga juga berhasil diselamatkan.
Diungkapkan, bahwa pihak Pemerintah dan Kecamatan sudah melakukan tinjauan terkait perisitiwa ini. Dan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar pemerintah segera bisa membantu upaya perbaikan dan antisipasi agar tidak terjadi abrasi yang semakin meluas mengingat dilingkungan ini merupakan perumahan wilayah padat.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada radio Sonora atas kepeduliannya kepada warga kami, yang tertampak musibah banjir. Kedepan kami berharap bisa bersinergi dan melakukan tali kasih yg lebih intens lagi," ucapnya.
Tak hanya di Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, CSR Sonora Peduli juga memberikan bantuan di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Akibat cuaca ekstrim, Hujan deras dan angin kencang menyebabkan terjadinya tanah longsor di beberapa titik. Salah satunya di Dusun Kalanganyar, Desa Sibetan.
Berdasarkan tinjauan langsung bersama Perbekel Desa Sibetan, Longsor yang terjadi di Jalan Kalanganyar-Kencing mengakibatkan Satu rumah (bedah rumah 5×6 m) yang ada di bawahnya, milik I Wayan Subadra (46) mengalami rusak parah, bahkan rata akan tanah.
I Wayan Subadra, bersama istri dan anaknya yang selamat ikut serta melihat kondisi rumahnya menceritakan bahwa awal kejadian ini, sekitar pukul 04:00 WITA pagi. "Tiba-tiba sebongkah batu sudah jatuh mengenai rumah tiyang sampai roboh. Namun masih terhalang lemari, sehingga masih bisa selamat. Sehabis itu, tiyang masih bisa mensurvei bongkahan batu yang jatuh itu. Kemudian, tiyang pulang, untuk evakuasi istri dan anak tiyang ke kerumah sodara, takutnya ada longsor susulan," ucapnya.
"Setelah beberapa menit, kurang lebih 25 menit turun hujan deras, dan terdengar suara gemuruh longsor. Ternyata setelah di cek, rumah tiyang yang terkena longsor tersebut sampai rata. Saya merasa sedih, melihat rumah sudah habis rata akan tanah. Tapi sedikit saja kami terlambat untuk evakuasi, mungkin tiyang, istri dan anak tiang mungkin tidak akan selamat. Kami sekeluarga bersyukur bisa selamat atas kejadian longsor ini," terangnya.
Wayan Subadra dalam kesempatan ini juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kepedulian Radio Sonora kepada keluarganya. "Tiyang ucapkan atas nama keluarga, tiyang ucapkan terimakasih atas bantuan dari Radio Sonora semoga bermanfaat bagi keluarga tiyang, semoga Tuhan memberikan imbalan kepada sodara- sodara yang sudah berdonasi kepada keluarga tiyang,"ucap Subadra.
Sementara itu, Perbekel Desa Adat Sibetan, I Made Beru Suryawan mengatakan bahwa akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Sibetan mengakibatkan bangunan rumah, Pura dan lahan pertanian tertimpa longsor.
"Adanya kejadian ini, dampaknya di desa kami sangat banyak, rumah, pura, dan lahan pertanian tertimpa longsor. Sebanyak 24 KK mengungsi karena tidak berani menempati rumahnya dikhawatirkan terjadi longsor susulan,"ujarnya.
Baca Juga: 'Sonora Peduli Stunting' Sasar Ibu Hamil, Calon Pengantin, dan Remaja
Terkait upaya pemulihan pasca kejadian ini, Beru Suryawan mengungkapkan bahwa pihak Desa Sibetan sudah melakukan evakuasi dan memberikan bantuan dari Dana Desa kepada warga yang terdampak. Kemudian pihaknya juga telah berkoordinasi dengan BPBD Karangasem dan Pemerintah Daerah.
"Pertama kita sudah melakukan evakuasi dan memberikan bantuan dari Dana Desa. Kami juga suda melaporkan peristiwa ini kepada pihak BPBD, dan pihak Pemerintah. Bupati juga sudah turun kelapangan untuk meninjau dan memberikan bantuan kepada warga kami," terangnya.
Dan ketika ditanya mengenai upaya yang akan dilakukan terhadap Rumah Bp I Wayan Subadra yang tertimbun longsor, Beru Suryawan mengaku bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga (dalam hal ini keluarga dari I Wayan Subadra) untuk melakukan relokasi lahan.
"Untuk relokasi kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga. Dan sudah diberikan lahan hak guna pakai untuk bangunan yang akan dibangun kembali dan ditinggali oleh keluarga dari I Wayan Subadra," ucapnya ketika ikut serta meninjau langsung lokasi rumah I Wayan Subadra yang tertimbun longsor sembari mengucapkan terimakasih atas kepedulian Radio Sonora karena sudah membantu warganya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.