Banjarmasin, Sonora.ID - Proyek jembatan Sulawesi II yang bakal menghubungkan kelurahan Pasar Lama dan Antasan Kecil Timur (AKT) memakan korban jiwa.
Seorang pekerja asal Kotabaru bernama Kasim (50) tertindih girder jembatan saat sedang melakukan pengerjaan Jembatan, Minggu (23/10) siang.
Ia sendiri sempat menjalani perawatan intensif di RSUD Ulin. Namun sayang nyawanya tidak dapat tertolong akibat luka pada perutnya, yang tertindih girder beton seberat hampir 7 ton.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin pun angkat bicara, terkait kecelakaan kerja yang menimpa Kasim.
Baca Juga: Waspada Obat Sirup Anak! Dinkes Banjarmasin Kuatkan Deteksi Dini
Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah menyebut, bahwa insiden itu murni kecelakaan. Alias tidak ada unsur kesengajaan.
Meskipun diakuinya, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan secara detail kronologi terjadinya kecelakaan kerja tersebut.
"Detailnya kita belum tau juga, karena kami harus melakukan koordinasi dengan pihak penyedia jasa serta pihak Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)," tuturnya, kepada Smart FM Banjarmasin, dalam keterangan Persnya, Minggu (23/10) malam.
"Kemungkinan, kejadian pada pukul 14.30 Minggu (23/10) itu, girder beton kedua segmen ke satu terpeleset yang mengakibatkan salah satu pekerja tertimpa dan meninggal dunia," sambungnya lagi.
Meski begitu, Ia menekankan, bukan berarti jembatan Sulawesi II itu diroboh. Melainkan girder beton yang terpeleset ketika sedang dilakukan pemasangan.
"Jadi tidak benar kalau ada yang mengatakan Jembatan Sulawesi II roboh," tegas wanita yang akrab disapa Yayah itu.
Dalam hal ini, Ia juga mengaku belum bisa memastikan, apakah pengerjaan Jembatan yang menelan biaya sekitar Rp15,3 Miliar itu bisa dilanjutkan, atau dihentikan sementara waktu.
"Saat ini memang dipasang police line, tapi kita akan meminta kepada pihak penyedia untuk bisa menyelesaikan hal ini dengan kepolisian. Karena kita juga ada target yang harus diselesaikan," pungkasnya.
Baca Juga: Irjen Kementan: Nilai Ekspor Pertanian Terus Bertumbuh
Terpisah. Engineer PT. Hasrat Jaya Utama (HJU), Achmad Wahyudi, selaku pelaksana proyek berjanji, bahwa pihaknya tidak akan lepas tanggung jawab dari kejadian ini.
Pihaknya memberikan bantuan secara penuh kepada salah seorang pekerjanya yang menjadi korban dalam kecelakaan kerja tersebut.
"Selain dari BPJS Ketenagakerjaan kami dari PT. HJU sendiri juga akan memberikan santunan kepada korban," ucapnya, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin, (23/10).
"Tidak itu saja santunan yang lain-lain juga ada untuk korban," tambahnya lagi.
Ia juga memastikan, bahwa insiden ini tidak akan berpengaruh terhadap penyelesaian proyek jembatan yang ditargetkan rampung pada Desember mendatang.
"Tidak masalah. Target tetap saja. Girder akan kita selidiki. Kalau masih aman akan tetap kita pergunakan. Namun seandainya satu segmen yang rusak bisa kita pesankan lagi," tuntasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.