Pontianak, Sonora.ID - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat menggelar Penghargaan Kalimantan Barat Innovation Award (KALBARIA) tahun 2022, untuk perangkat daerah maupun stakeholder di Kalbar yang menciptakan inovasi daerah.
Kepala Balitbang Kalbar, Herkulana Mekarryani menerangkan, kegiatan ini sesuai dengan
amanah dari Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah dan amanah Peraturan Gubernur Nomor 211 tahun 2021 tentang penyelenggaran inovasi daerah, salah satunya adalah melakukan inovasi daerah dalam rangka menumbuhkembangkan inovasi di kalangan umum, tata kelola pemerintahan, maupun pelayanan publik.
“Kita Balitbang ingin setiap perangkat daerah melahirkan inovasi sesuai arahan Gubernur, satu perangkat daerah minimal satu inovasi setiap tahun. Dengan adanya inovasi kita akan
meningkatkan daya saing daerah,” ujarnya, Senin (24/10).
Herkulana menjelaskan, ada beberapa indikator dalam penilaian inivasi, salah satunya mengenai tingkat kematangan masing-masing inovasi.
“Inovasi itu ada manfaatnya untuk masyarakat dan untuk user itu sendiri, tingkat kematangan disertai evidence. Kemudian kalau dia kabupaten/kota salah satu alat bukti ada regulasi dari bupati atau wali kota. Misalnya Kepung Bakol itu sudah ada Peraturan Bupati dan digunakan bisa digunakan pihak lain seperti pemprov, akademisi, mahasiswa, masyarakat yang membutuhkan data tersebut,” jelasnya.
Baca Juga: Upaya Tingkatkan Produktivitas Transmigran, Pemprov Kalbar Siap Lakukan Pendampingan
Diakuinya, dari hasil inventarisasi dan identifikasi yang telah dilakukan, Kalbar kalah dengan provinsi lain dalam kuntitas inovasi daerah, namun beberapa inovasi di Kalbar menempati Top Inovasi seperti RSUD Seodarso, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Provinsi Kalbar dengan Bang Elis, Dinas Pariwisata dengan Mba Kepo.
“Kita ingin lebih ditingkatkan. Kita ingin ada jiwa muda yang memiliki kreativitas dan inovasi, maka dari itu kami dari Balitbang akan mengadakan pelatihan pelopor inovasi daerah bagi perangkat daerah di provinsi maupun kabupaten/kota. Nanti akan bekerjasama dengan kementerian dalam negeri dan USAID,” ungkapnya.
Adapun pemenang penghargaan dalam Kalbaria pada kategori Inovasi Daerah Kabupaten/Kota adalah Peringkat pertama diraih oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Kubu Raya, dengan inovasi Geoportal dan Web Gis Kepong Bakol.
Peringkat kedua, diraih Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan
Keluarga Berencana Kabupaten Sanggau, dengan inovasi SIDOMPU (Sistem Informasi Data Orang Miskin Terpadu).
Peringkat ketiga diraih Dinas Perhubungan Kota Singkawang, dengan inovasi Bukti Lulus Uji
Elektronik (BLU-e).
Lalu, pada peringkat keempat diraih Badan Keuangan Daerah Kota Pontianak, dengan inovasi Hotline Cepat Tanggap Pajak Daerah “Kring Pengawasan”.
Peringkat kelima diraih oleh Puskesmas Bonti (Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau), dengan inovasi REBUNG (Rembuk Bersama Untuk Cegah Stunting).
Pada kategori Provinsi peringkat pertama diraih Dinas Perkebunan dan Peternakan,
dengan inovasi Aplikasi MANE LAWAN (Manajemen Lalu Lintas Hewan dan Produk Hewan) .
Peringkat kedua, diraih Klinik Utama Sungai Bangkong, melalui inovasi Layanan Informasi Publik Melalui Media Sosial/Like Medsos. Peringkat ketiga diraih oleh UPT PTPH (Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura) Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, dengan inovasi Informasi Kegiatan Perlindungan Tanaman Berbasis Spasial Sederhana.
Peringkat keempat diraih oleh Dinas Komunikasi dan Informatika, dengan inovasi E-Activity. Peringkat kelima diraih Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan inovasi Galeri Hasil Hutan.
Baca Juga: Pemprov dan 13 Kabupaten/Kota di Kalbar Raih Penghargaan WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Sementara untuk kategori umum, peringkat pertama diraih oleh Bambang Iswanto, dengan Inovasi Insanak (Internet Pedesaan Akpmodatif). Peringkat dua, diraih oleh Heru Chandra, dengan inovasi Kalkulator Penyusunan Formula Nutrisi Hidroponik.
Peringkat ketiga diraih oleh Elita, dengan inovasi Hidroponik Fodder Pakan Alternatif Ternak
Modern. Peringkat keempat diraih Rhendivan Pasaribu, dengan inovasi Pelita Masinta (Pelayanan Literasi Taman Baca Masyarakat Insan Cita).
Peringkat kelima diraih oleh Islam Al Amin dan Armida Yanti, dengan inovasi Budidaya
Pembesaran Lobster Air Tawar Sistem Vertikultur dengan Pakan Hight Protein.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.