“KIA akan dijadikan kartu produktif sebagai insentif untuk pelaksanaan pelayanan publik di
Kalbar. Terima kasih untuk Pontianak, Kubu Raya, dan Mempawah angka kepemilikian KIA-nya di atas target nasional 40 persen,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, meski Kalbar sudah di atas rata-rata nasional tapi ia berharap untuk daerah seperti Pontianak, Mempawah, Sambas, Kubu Raya akhir tahun sudah di atas 80 persen.
Ia menilai, pembuatan KIA lebih mudah dibanding dengan e-KTP. Terkait dengan blangko,
Sutarmidji meminta Disdukcapil selalu menyediakan blangko sehingga memudahkan mencapai target.
“Anak sekolah kan mudah jangkaunya, anak yang baru lahir buat akta kelahiran itu capaian akta kelahiran 90 persen lebih, masa KIA-nya 40 persen harusnya sama. Blangko harus tersedia agar mudah mencapai target,” sebutnya.
“Saya berharap semua kepala sekolah bisa mendorong itu. Nanti saya minta anak SMA negeri yang belum 17 tahun harus punya KIA. Karena SMA negeri itu mendapatkan beasiswa yang untuk membayar iuran setiap bulan dan beasiswa disimpan ke rekening atas nama dia. Kalau tidak punya KIA berarti tidak punya rekening dan tidak dapat beasiswa itu. Demikian juga dengan seragam bagi keluarga yang kurang mampu. BPJS yang ditanggung pemprov juga harus melampirkan KIA. Seluruh yang ditanggung pemerintah harus melampirkan KIA,” imbuhnya.
Baca Juga: Kenalkan Manfaat Listrik untuk Anak Usia Sekolah, PLN Kalbar Gelar PLN Goes To School
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.