Pontianak, Sonora.ID - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Kalimantan Barat mencatat tingkat kepemilikan Kartu Identitas Anak (KIA) di Kalbar.
Kepala Dinas Dukcapil Kalbar, Yohanes Budiman mengatakan, untuk Kalbar sudah mencapai target rata-rata nasional.
“Secara keseluruhan capaian Kalbar di atas nasional, tapi untuk beberapa kabupaten kota masih harus ada percepatan yang dilakukan,” ucapnya usai Pencanangan Gerakan Orang Tua Peduli Identitas Anak (GOPINDA), di Pendopo Gubernur Kalbar, Selasa (25/10).
Ada tiga daerah di Kalbar yang angka kepemilikian KIA-nya di atas target nasional 40 persen, yaitu Kota Pontianak 42,21 persen, Kabupaten Kubu raya 42,96 persen, dan Kabupaten Mempawah 40 persen.
Kendati demikian, masih ada tujuh kabupaten yang belum mencapai target nasional, yaitu
Sanggau, Ketapang, Sekadau, Landak, Sintang, dan Bengkayang.
“Setelah pencanangan ini kita berharap ada peningkatan kinerja dari seluruh kabuapten/kota terhadap pencetakan KIA ini. Kita juga bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota. Kita berharap masing-masing kepala daerah membuat terobosan sehingga mendongkrak pencetakan KIA,” ujarnya.
Baca Juga: Wagub Kalbar Harap Jajaran Pemkot Pontianak Tingkatkan Semangat Kerja
KIA menjadi bukti identitas resmi bagi anak-anak berusia 0-17 tahun. Dengan adanya KIA, setiap anak yang belum memiliki KTP, mereka memiliki satu tanda pengenal yang tercantum NIK dan alamat, sehingga apabila terjadi sesuatu bisa dilihat dari NIK-nya.
Untuk menarik minat agar para orang tua mengurusi pembuatan KIA pada anaknya, Disdukcapil menggandeng beberapa vendor pelaku usaha. Setidaknya ada 30 vendor pelaku usaha se- Kalbar yang akan memberikan fasilitas pada anak-anak yang sudah memiliki KIA.
“Kita berupaya dengan menarik minat orang tua dengan menggandeng beberapa vendor. Sudah ada 30 vendor pelaku usaha se-Kalbar. Jadi jika anak-anak yang memiliki KIA bisa mendapatkan potongan harga, kemudahan membeli buku, bermain atau berenang, dan sebagainya di beberapa vendor yang sudah bekerjasama,” ungkap Budiman.
Hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Pendaftaran Penduduk Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, David Yama. Ia mengucapkan selamat kepada pemprov Kalbar karena Kalbar mencatat pertama kali sejarah melakukan pemanfaatan KIA se-Kalbar.
“KIA akan dijadikan kartu produktif sebagai insentif untuk pelaksanaan pelayanan publik di
Kalbar. Terima kasih untuk Pontianak, Kubu Raya, dan Mempawah angka kepemilikian KIA-nya di atas target nasional 40 persen,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, meski Kalbar sudah di atas rata-rata nasional tapi ia berharap untuk daerah seperti Pontianak, Mempawah, Sambas, Kubu Raya akhir tahun sudah di atas 80 persen.
Ia menilai, pembuatan KIA lebih mudah dibanding dengan e-KTP. Terkait dengan blangko,
Sutarmidji meminta Disdukcapil selalu menyediakan blangko sehingga memudahkan mencapai target.
“Anak sekolah kan mudah jangkaunya, anak yang baru lahir buat akta kelahiran itu capaian akta kelahiran 90 persen lebih, masa KIA-nya 40 persen harusnya sama. Blangko harus tersedia agar mudah mencapai target,” sebutnya.
“Saya berharap semua kepala sekolah bisa mendorong itu. Nanti saya minta anak SMA negeri yang belum 17 tahun harus punya KIA. Karena SMA negeri itu mendapatkan beasiswa yang untuk membayar iuran setiap bulan dan beasiswa disimpan ke rekening atas nama dia. Kalau tidak punya KIA berarti tidak punya rekening dan tidak dapat beasiswa itu. Demikian juga dengan seragam bagi keluarga yang kurang mampu. BPJS yang ditanggung pemprov juga harus melampirkan KIA. Seluruh yang ditanggung pemerintah harus melampirkan KIA,” imbuhnya.
Baca Juga: Kenalkan Manfaat Listrik untuk Anak Usia Sekolah, PLN Kalbar Gelar PLN Goes To School
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.