Penjelasan itu diakuinya untuk menjawab sejumlah kabar yang sempat beredar selama ini, yang menyebutkan bahwa pihaknya adalah penyebab longsor karena aktivitas tambang dilakukan sangat dekat dengan bahu jalan.
Seperti diketahui, pasca longsor yang terjadi awal bulan ini, Jalan Trans Kalimantan ruas Satui di Kilometer 171 terpaksa tidak dapat digunakan maksimal. Kondisi itu diperparah dengan longsor susulan sehingga pihak terkait harus mengalihkan arus lalu lintas ke jalan alternatif.
Salah satunya memanfaatkan jalan hauling yang membuat pengendara selain motor, harus memutar karena tidak diperbolehkan melintas di ruas jalan yang masih terbilang rawan dan dikhawatirkan kembali longsor.
Sementara untuk proses perbaikan jangka pendek sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, yang diharapkan dapat membantu mobilitas masyarakat di kawasan tersebut.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.
Baca Juga: Rapimda Demokrat Kalsel, Sejumlah Caleg Siap Bersaing di 2024