Banjarmasin, Sonora.ID - Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang kerap dibarengi dengan angin kencang di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah akhir-akhir ini, diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Terutama untuk melakukan pengamanan kondisi kelistrikan dari ancaman genangan air yang dapat membahayakan keselamatan.
Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Winardi, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang terjadi saat ini.
Di mana berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, kondisi hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang masih akan terjadi hingga akhir bulan ini di kedua wilayah tersebut.
Hal ini tentu meningkatkan risiko banjir di beberapa kawasan rawan, seperti yang dekat dengan perairan yang bisa kapan saja meluap.
Baca Juga: Waspada Obat Sirup Anak! Dinkes Banjarmasin Kuatkan Deteksi Dini
Winardi mengingatkan masyarakat untuk mengamankan kondisi kelistrikannya terlebih dahulu dengan mematikan MCB pada kWh meter, untuk memutus arus listrik yang ada di bangunan yang ditinggali.
“Mematikan MCB pada kWh meter harus dilakukan segera setelah air masuk ke rumah atau bangunan kita, apalagi jika memiliki stop kontak yang posisinya rendah,” tuturnya.
Selanjutnya adalah melepas kabel listrik yang terhubung dengan stop kontak dan mengamankan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
Masyarakat juga diminta menghindari berteduh di dekat instalasi listrik, baik saat hujan deras maupun ketika banjir untuk menghindari korsleting yang membahayakan keselamatan diri.
“Jika dalam kondisi basah, disarankan menggunakan sarung tangan dan sepatu karet bila benar-benar harus menyentuh instalasi listrik,” pungkasnya.
Seperti diketahui, cuaca ekstrem sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Hujan deras kerap mengguyur beberapa kali dalam sehari sehingga meningkatkan risiko genangan maupun banjir.
Bahkan di sejumlah wilayah dilaporkan mengalami banjir dengan debit air yang terus meninggi.
Salah satunya di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, yang sudah sepekan terakhir mengalami banjir karena luapan Sungai Arut yang tidak dapat menahan debit air hujan yang turun terus menerus.
Baca Juga: Relawan di Banjarmasin Ikuti Pelatihan Vertical Rescue