(Kesimpulan) Sampah anorganik merupakan jenis sampah yang sulit terurai. Contohnya adalah bungkus plastik, botol minuman, kaca, kertas, serta logam. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah anorganik ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.
Baca Juga: Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi, Materi Bahasa Indonesia Lengkap!
2. Sampah sungai
Sungai masih dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah aneka jenis oleh masyarakat. Bungkus plastik, kardus, perabot rumah tangga yang sudah tidak terpakai, elektronik, barang-barang dari karet, hingga pakaian.
Penumpukan berbagai material buangan tersebut membuat aliran sungai semakin lambat. Semua benda di atasnya menumpuk tidak dapat mengalir ke hilir karena semakin banyak. Pemandangan jadi tidak asri lagi.
Air sungai seharusnya jernih, atau kecoklatan karena kandungan material lumpur alami. Tetapi tidak demikian adanya karena adanya tumpukan berbagai material di atasnya. Sungai justru menyerupai daratan karena airnya tidak tampak lagi.
Semula material buangan masyarakat di aliran sungai bisa menepi seiring aliran air. Tapi kini bahkan di tengah permukaannya tertutupi. Selain pemandangan yang tidak asri bau menyengat tidak dapat dihindari.
Sungai yang tidak bersih seperti ini jadi sumber penyebab penyakit seperti demam berdarah. Sebab jadi tempat hidup nyamuk yang bisa menularkan penyakit dari satu orang ke orang lain.
Selain itu menyebabkan air tanah di sekitar tercemar limbah. Limbah di sungai lama-kelamaan larut terutama wadah mengandung bahan kimia. Pada akhirnya akan masuk ke dalam tanah dan mencemari sumur sekitar.
3. Sisa makan di restoran fast food