Yogyakarta, Sonora.ID - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) mencari talenta terbaik Indonesia dalam pengembangan metode pembelajaran berbasis teknologi metaverse melalui kompetisi Merdeka Belajar di Metaversitas. Pengumuman pemenang akhirnya dilakukan pada Kamis (27/10). Sebelumnya kompetisi ini telah melewati beberapa tahapan meliputi pengumpulan karya pada tanggal 16 Oktober 2022, penjurian tahap 1 pada 17-19 Oktober 2022, pengumuman finalis sebanyak 20 orang yang berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta pada 25 Oktober 2022, dan seleksi presentasi final pada 26 Oktober 2022.
Proses seleksi presentasi dan pengumuman pemenang berlangsung di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta. Selama proses presentasi, mahasiswa dalam kategori karya tulis/gagasan ide mempresentasikan karya mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari Bambang N. Prastowo (Universitas Gadjah Mada), Ruddy J. Suhatril (Universitas Gunadarma), dan Yohanes Suyanto (Universitas Gadjah Mada). Pada kategori karya virtual/simulasi pembelajaran, presentasi karya mereka di hadapan dewan juri dilakukan oleh Adang Sehendra (Universitas Gunadarma), Panca Hadi Putra (Universitas Indonesia), dan Kusno Prasetya (Universitas Pelita Harapan).
Setelah melalui proses presentasi dan penilaian, dewan juri menetapkan tiga pemenang dari setiap kategori. Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi diwakili oleh Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie memberikan hadiah secara langsung kepada para pemenang berupa laptop dan tablet, sedangkan para peserta finalis mendapatkan hadiah laptop merah putih.
“Saya sampaikan selamat kepada pemenang. Karya yang dikompetisikan hari ini terus dikembangkan. Saya juga berharap kepada finalis lainnya untuk meneruskan pengembangan metaversitasnya, karena hari ini menjadi awal bagi pengembangan metaversitas teman-teman,” ujar Tjitjik.
Baca Juga: Wujudkan Basis Data Tunggal, LLDIKTI Wajibkan Pendataan Mahasiswa
Tjitjik juga menyampaikan jika metaversitas merupakan platform transformasi lompatan pendidikan tinggi di masa depan dengan mengusung konsep pembelajaran yang fleksibel, serta membentuk jejaring antarperguruan tinggi di Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Seminar Nasional Merdeka Belajar di Metaverse yang dimoderatori oleh Dr. Panca Hadi Putra, dari Universitas Indonesia, dan tiga orang narasumber yaitu Felix Pasila, Ph.D., dari Universitas Kristen Petra, Prof. Dr.-Ing. Adang Suhendra, dari Universitas Gunadarma, dan Junialdi Dwijaputra dari Agate International.
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi membuka pintu perubahan metode pembelajaran melalui teknologi Metaverse. Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan tinggi. Serta, mengurangi disparitas pendidikan tinggi melalui distribusi pembelajaran virtual untuk mendukung pembelajaran mahasiswa.
Dalam seminar, Adang menuturkan bahwa metaverse yang dikembangkan oleh Diktiristek merupakan konsep platform model pembelajaran yang mengutamakan imersivitas. Mahasiswa akan merasakan pengalaman yang berbeda dalam proses belajar.
Felix turut menyatakan bahwa teknologi informasi dan komunikasi membantu menekan biaya pendidikan. Sehingga, mahasiswa mampu mengakses pembelajaran dengan harga yang relatif murah dan terjangkau.
Perkembangan teknologi dan informasi membuka peluang inovasi metode pembelajaran, khususnya di bidang pendidikan tinggi. Ditjen Diktiristek membuka peluang bagi mahasiswa yang ingin berpartisipasi mengembangkan metode pembelajaran metaversitas dan blockchain dalam program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Melalui kegiatan ini diharapkan memantik riset, penelitian, dan pengembangan metaverse dalam metode pembelajaran di perguruan tinggi.
Berikut para pemenang kompetisi Merdeka Belajar di Metaversitas
Kategori karya tulis/gagasan ide:
1. Carlene Lim (Universitas Tarumanegara), CLASSIK (Class Asik)
2. Efti Novita Sar (Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai), Vision for Future Education
3. Lilan Lestari Br Ginting (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Tangan Prostetik Virtual Terintegrasi dengan Metaverse
Kategori karya virtual/simulasi pembelajaran:
1. Kirana hanifati (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya), WebXR for Medical Learning
2. Beta Ahlam Gizela (Universitas Gadjah Mada), VR Forensik
3. Husnul Khotimah (Univiversitas Nurul Jadid), VR for Nurse Education