Sonora.ID – Bagi wanita hamil, keputihan menjadi hal yang lumrah dialami. Ini karena adanya perubahan hormon yang disebabkan oleh peningkatan kadar esterogen dalam tubuh.
Pada umumnya, keputihan dibilang normal jika berwarna bening atau putih susu dengan bau yang ringan.
Akan tetapi, keputihan yang berwarna kuning bagi ibu hamil wajib diwaspadai. Terlebih jika disetai dengan gatal, bau amis atau busuk, rasa sakit, maupun gejala lainnya.
lantas, apa penyebab keputihan berwarna kuning saat hamil? Apakah keputihan berwarna kuning berbahaya? Dilansir dari SehatQ, simak ulasannya berikut ini:
Keputihan berwarna kuning berbahaya atau tidak?
Keputihan saat hamil merupakan kondisi yang normal untuk membersihkan vagina dengan membuang sel mati dan bakteri di sekitarnya.
Keputihan juga merupakan gejala kehamilan yang umum terutama di trimester 1 dan trimester 3 menjelang kelahiran.
Anda mungkin mendapati keputihan kuning saat hamil karena disebabkan oleh kadar esterogen yang meningkat.
Keluarnya flek kuning saat hamil tua bisa jadi karena leher rahim dan dinding vagina yang semakin lembut saat mendekati waktu lahiran.
Namun bumil yang mengalami keputihan warna kuning bisa menandakan kondisi kesehatan yang serius.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Ternyata Membuat Daerah Kewanitaan Rentan Terinfeksi Jamur dan Bakteri
Penyebab keputihan berwarna kuning saat hamil
1. Infeksi jamur, kehamilan bisa mengganggu keseimbangan pH vagina yang memicu terjadinya infeksi jamur. Di mana teksturnya tebal dan tak berbau menyerupai keju cottage.
Selain itu, bumil merasakan gatal di sekitar vagina dan sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seks.
2. Vaginosis bakterialis, ini terjadi karena akibat ketidakseimbangan bakteri dalam vagina di mana bakteri jahet lebih banyak jumlahnya daripada bakteri baik.
Apabila bumil terkena vaginosis bakterialis, maka berisiko mengalami persalinan premature, ketuban pecah, hingga berat bayi rendah.
3. Genore, penyakit menular seiksual yang disebabkan oleh bakteri ini bisa jadi penyebab keputihan berwarna kuning.
Genore yang tidak diobati selama kehamilan bisa meningkatkan risiko keguguran, ketuban pecah dini, persalinan premature, hingga berat bayi rendah.
4. Trikomoniasis, Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit protozoa Trichomanas vaginalis.
Kondisi ini mungkin melahirkan premature dan memiliki bayi dengan berat lahir rendah.
5. Klamidia, Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi ini bisa menyebar melalui seks penetrasi vagina, anal, dan oral.
Infeksi klamidia yang tak diobati telah dikaitkan dengan komplikasi kehamilan yang meliputi, persalinan prematur, ketuban pecah dini, dan berat lahir bayi rendah. Tak hanya itu, dalam proses persalinan bayi juga mungkin terinfeksi sehingga menyebabkan infeksi paru-paru dan mata.
Baca berita update lainnya di Sonora.id dari Google News