Sonora.ID - Belakangan ini banyak disorot terkait kasus gagal ginjal akut.
Kasus ini tentunya menjadi pertanyaan, bagaimana bisa penyakit akut seperti gagal ginjal mudah menyerang anak-anak dan apakah benar gagal ginjal akut tersebut disebabkan oleh obat sirup?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kerap mengeluarkan 65 daftar obat sirup yang aman untuk dikonsumsi.
Tercatat bahwa 65 sirop ini tidak mengandung empat bahan pelarut yang rentan tercemar etilen glikol dan dietlien glikol.
Etilen glikol dan dietilen glikol sendiri merupakan sebuah zat kimia yang memiliki efek toksik (beracun) apabila dikonsumsi melebihi batas aman.
Keracunan yang terjadi atas zat kimia tersebut dapat memberi akibat berupa gangguan pencernaan hingga gagal ginjal akut.
Dilansir dari kompas.com, dalam perjumpaan pers virtual dengan Kepala BPOM Penny Lukito, mengatakan bahwa BPOM sudah melakukan pelacakan data registrasi dan drops atas semua produk obat sirop,
Baca Juga: Ini Penjelasan BPOM Terkait Obat Anak yang Picu Gagal Ginjal
Berikut adalah 65 daftar obat sirop yang aman untuk dikonsumsi.
1. Ambroxol (obat batuk) Pemilik izin edar: Erlangga Edi Laboratories
2. Bisolvon (obat batuk) Pemilik izin edar: Aventis Pharma
3. Cataflam (obat radang) Pemilik izin edar: Novartis Indonesia
4. Chloramphenicol Palmitate (antibiotika) Pemilik izin edar: Meprofarm
5. Chlorphenamine Maleat (obat alergi) Pemilik izin edar: Yekatria Farma
6. Colicaid (anti kembung) Pemilik izin edar: Vitabiotics Healthcare
7. Coromecytin (antibiotika) Pemilik izin edar: Coronet Crown
8. Cotrimoxazole (antibiotika) Pemilik izin edar: Holi Pharma
9. Devosix (obat flu) Pemilik izin edar: IFARS Pharmaceuticals
10. Dominal (obat mual) Pemilik izin edar: Actavis Indonesia
11. Domino (obat mual) Pemilik izin edar: Afifarma
12. Dompreridone (obat mual) Pemilik izin edar: Afifarma
13. Dulcolactol (pencahar) Pemilik izin edar: Aventis Pharma
14. Duphalac 120 ml (pencahar) Pemilik izin edar: Abbott Indonesia
15. Duphalac 200 ml (pencahar) Pemilik izin edar: Abbott Indonesia
16. Duphalac 45 ml (pencahar) Pemilik izin edar: Abbott Indonesia
17. Erlapect (obat batuk) Pemilik izin edar: Erlangga Edi Laboratories
18. Extralac (obat batuk) Pemilik izin edar: Kimia Farma 19. Flagyl (antimikroba) Pemilik izin edar: Aventis Pharma
20. Gigadryl (obat batuk) Pemilik izin edar: Solas Langgeng Sejahtera
21. Gitri (antibiotika) Pemilik izin edar: Holi Pharma
22. Graphalac (pencahar) Pemilik izin edar: Gracia Pharmindo 23. Kandistatin (anti jamur) Pemilik izin edar: Mestika Farma
24. Lacons (pencahar) Pemilik izin edar: Mahakam Beta Farma 25. Lactofid (pencahar) Pemilik izin edar: Etercon Pharma
Baca Juga: Bikin Lega, Data Kemenkes Soal Obat Sirup Tercemar Jadi Acuan Kaum Ibu
26. Lactulose (pencahar) Pemilik izin edar: Etercon Pharma
27. Laactulos (pencahar) Pemilik izin edar: Dexa Medica
28. Lantulos (pencahar) Pemilik izin edar: Pertiwi Agung
29. Levosif (obat batuk) Pemilik izin edar: Pertiwi Agung
30. Mesaflukin (obat flu) Pemilik izin edar: Harsen
31. Metrolet (antimikroba) Pemilik izin edar: Harsen
32. Molexdryl (obat batuk dan alergi) Pemilik izin edar: Molex
33. Monell (obat mual) Pemilik izin edar: Novell Pharmaceutical Laboratories
34. Mucopect (obat batuk) Pemilik izin edar: Aventis Pharma
35. New Mentasin (obat batuk) Pemilik izin edar: Universal Phamraceutical Industries
36. Noprenia (anti psikotik) Pemilik izin edar: Novell Pharmaceutical Laboratories
37. Nosfocin (obat batuk) Pemilik izin edar: Novell Pharmaceutical Laboratories
38. Novalgin (pereda nyeri) Pemilik izin edar: Aventis Pharma
39. Obat Batuk Hitam 100 ml (obat batuk) Pemilik izin edar: Nusantara Beta Farma
40. Obat Batuk Hitam 200 ml (obat batuk) Pemilik izin edar: Nusantara Beta Farma
41. Obat Batuk Hitam (obat batuk) Pemilik izin edar: Lucas Djaja
42. OBH Sekar (obat batuk) Pemilik izin edar: Sampharindo Perdana
43. Omestan (pereda nyeri) Pemilik izin edar: Mutiara Mukti Farma
44. 50Opilax (pencahar) Pemilik izin edar: Otto Pharmaceutical Industries
45. Opilax (pencahar) Pemilik izin edar: Otto Pharmaceutical Industries
46. Primperan (obat mual) Pemilik izin edar: Soho Industri Pharmasi
47. Ramadryl Atusin (obat batuk) Pemilik izin edar: Rama Emerald Multi Sukses
48. Renalyte (pengganti cairan tubuh) Pemilik izin edar: Pratapa Nirmala
49. Risperdal (anti psikotik) Pemilik izin edar: Soho Industri Pharmasi
50. Solac (pencahar) Pemilik izin edar: Soho Industri Pharmasi
51. Starlax (pencahar) Pemilik izin edar: Ifars Pharmaceutical Laboratories
52. Suprachlor (antibiotika) Pemilik izin edar: Meprofarm
53. Suprachlor botol isi 60 ml (antibiotika) Pemilik izin edar: Meprofarm
54. Supramox (antibiotika) Pemilik izin edar: Meprofarm
55. Trimeta (antibiotika) Pemilik izin edar: Intijaya Meta Ratna Pharmindo
56. Ulsidex (obat maag) Pemilik izin edar: Dexa Medica
57. Uni OBH (obat batuk) Pemilik izin edar: Universal Pharmaceutical Industries
58. Uni OBH 300 ml (obat batuk) Pemilik izin edar: Universal Pharmaceutical Industries
59. Univxon (obat cacing) Pemilik izin edar: Universal Pharmaceutical Industries
60. Vosea (obat mual) Pemilik izin edar: Graha Farma
61. Yekadryl Expectorant (obat batuk dan alergi) Pemilik izin edar: Yekatria Farma
62. Yekadryl Extra dulu 100 ml (obat batuk dan alergi) Pemilik izin edar: Yekatria Farma
63. Yekadryl Extra 55 ml (obat batuk dan alergi) Pemilik izin edar: Yekatria Farma
64. Zenirex (obat batuk) Pemilik izin edar: Pabrik Pharmasi Zenith)
65. Zincpro (obat diare) Pemilik izin edar: Combiphar
Itulah 65 daftar obat sirop yang dirilis oleh BPOM dan aman dikonsumsi.