Ia menambahkan, isu intoleransi, radikalisme dan terorisme tidak hanya dipengaruhi oleh faktor agama, ekonomi atau pendidikan.
Melainkan juga dipengaruhi faktor psikologis seseorang yang mudah disusupi ideologi atau paham yang menyimpang.
“Kejahatan yang terkait dengan sikap intoleran, radikalisme dan terorisme merupakan musuh bangsa Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi dan dasar negara,” tegasnya lagi.
Sementara itu, materi tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagai umat beragama di Indonesia, disampaikan oleh Ustad Lutfil Aziman, kepada jemaah yang hadir dalam pengajian tersebut.
Baca Juga: Banjarmasin Miniatur Indonesia. Cegah Konflik Sosial Lewat Binkom
Di antaranya pemahaman tentang jihad yang kerap disalahartikan oleh para pelaku tindak kejahatan terorisme sebagai tindakan menghancurkan yang dibenarkan agama. Serta meluruskan pemahaman yang seringkali keliru tentang ayat dalam Al-qur’an tentang jihad dan orang yang berbeda agama.
“Islam mengajarkan kasih sayang dan cinta damai, dan jihad dengan cara menghancurkan atau membunuh tidak dibenarkan karena Islam justru mengajarkan tentang kedamaian, bukan kekerasan,” tuturnya.