Gandeng Pemuka Agama, Polda Kalsel Ingatkan Bahaya Sikap Intoleran

29 Oktober 2022 14:30 WIB
sosialisasi menangkap isu intoleran, radikalisme dan terorisme oleh Direktorat Intelkam Polda Kalsel di Kab. HSS, Kalimantan Selatan
sosialisasi menangkap isu intoleran, radikalisme dan terorisme oleh Direktorat Intelkam Polda Kalsel di Kab. HSS, Kalimantan Selatan ( Direktorat Intelkam Polda Kalsel)

Banjarmasin, Sonora.ID - Luasnya risiko penyebaran paham radikal di masyarakat, membuat seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi timbulnya kejadian yang tidak diinginkan.

Apalagi informasi atau propaganda terkait dengan isu-isu radikalisme disebarkan lewat berbagai cara, baik di media sosial maupun pengaruh dari orang terdekat.

Hal tersebut menjadi perhatian jajaran Polda Kalimantan Selatan lewat Direktorat Intelkam, yang turun langsung ke masyarakat untuk menangkal penyebaran paham-paham radikal yang berbahaya bagi kesatuan NKRI.

Seperti yang dilakukan pada Jumat (28/10) malam lalu, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan.

Di daerah tersebut, aparat kepolisian menggandeng para pemuka agama untuk membantu menguatkan lagi rasa persatuan dan kesatuan lewat pemahaman berbasis keagamaan.

Baca Juga: Akhirnya! Titian Jalan Pulau Bromo Diperbaiki. 65 Meter Tahap Awal

Salah satunya dengan menyelipkan pesan terkait pentingnya kewaspadaan dini terhadap bahaya sikap intoleran, radikalisme dan terorisme yang digelar di sela pengajian di Masjid Muhammadiyah Istiqamah Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Iptu Agus Murti dari Direktorat Intelkam Polda Kalimantan Selatan mengungkapkan, fokus utama pihaknya adalah mengantisipasi terbentuknya sikap intoleran di masyarakat maupun individu, yang merupakan benih dari paham radikalisme dan aksi terorisme.

Apalagi saat ini tidak dipungkiri, jika paham radikal sudah merambah ke sekolah, perguruan tinggi, pesantren, hingga masjid. 

“Tiga isu ini yang harus kita tangkal sebelum semakin merajalela di masyarakat agar kejadian yang dulu-dulu tidak terulang lagi,” tuturnya.

Ia menambahkan, isu intoleransi, radikalisme dan terorisme tidak hanya dipengaruhi oleh faktor agama, ekonomi atau pendidikan.

Melainkan juga dipengaruhi faktor psikologis seseorang yang mudah disusupi ideologi atau paham yang menyimpang.

“Kejahatan yang terkait dengan sikap intoleran, radikalisme dan terorisme merupakan musuh bangsa Indonesia karena tidak sesuai dengan ideologi dan dasar negara,” tegasnya lagi.

Sementara itu, materi tentang pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagai umat beragama di Indonesia, disampaikan oleh Ustad Lutfil Aziman, kepada jemaah yang hadir dalam pengajian tersebut.

Baca Juga: Banjarmasin Miniatur Indonesia. Cegah Konflik Sosial Lewat Binkom

Di antaranya pemahaman tentang jihad yang kerap disalahartikan oleh para pelaku tindak kejahatan terorisme sebagai tindakan menghancurkan yang dibenarkan agama. Serta meluruskan pemahaman yang seringkali keliru tentang ayat dalam Al-qur’an tentang jihad dan orang yang berbeda agama.

“Islam mengajarkan kasih sayang dan cinta damai, dan jihad dengan cara menghancurkan atau membunuh tidak dibenarkan karena Islam justru mengajarkan tentang kedamaian, bukan kekerasan,” tuturnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm