Baca Juga: Menilik Kesiapan Pemko Banjarmasin Hadapi Gagal Ginjal Akut
Namun yang jelas, tutup drainase yang hilang menurutnya, akan diganti dengan yang baru pada tahun 2023 mendatang.
"Sekarang ini anggarannya sudah tidak ada. Kalau dianggarkan tahun ini pun, sudah tidak sempat lagi, karena sudah hendak akhir tahun. Untuk penanganan sementara, kami tutup saja dengan papan," jelasnya.
"Tahun depan akan kami anggarkan sekaligus biaya pemeliharaan atau perbaikan saluran, apabila ada yang rusak. Dana yang dianggarkan per tahunnya sekitar Rp200 juta. Tapi tahun depan, ada kemungkinan lebih," sambungnya lagi.
Lantas, bagaimana untuk mengantisipasi agar kejadian ini tidak kembali terulang? Ia mengaku sudah melakukan evaluasi.
Penutup drainase yang terbuat dari besi dengan corak rumah adat khas Banjar bertipe 'Bubungan Tinggi' itu, akan diubah lagi menjadi penutup berbahan beton polos.
Tapi itu hanya untuk penutup drainase di kawasan jalan lingkungan atau kompleks-kompleks saja.
Sedangkan untuk penutup drainase di ruas jalan protokol, tetap mempertahankan memakai penutup berbahan besi dan bercorak rumah adat khas Banjar, bertipe 'Bubungan Tinggi' itu.
"Mungkin jadi perhatian dan perlu penekanan nanti tinggal waktu pemasangan penutup drainase berbahan beton," pungkasnya.
Mengingat pemasangan mesti hati-hati, lantaran penutup drainase berbahan beton itu harus dipasang dengan pas agar rapi dan tidak mudah rusak.
"Khususnya bila ketika ada pembersihan saluran drainase, dan hendak meletakkan atau memasang ulang penutup berbahan beton itu," tutupnya.
Baca Juga: Gandeng Pemuka Agama, Polda Kalsel Ingatkan Bahaya Sikap Intoleran