Sonora.ID - Stroke adalah penyakit yang menyerang otak yang bisa terjadi pada berbagai bagian pada otak, sehingga menyebabkan gejala atau tanda yang khas, misalnya adalah pelemahan atau kaku pada sebelah tubuh.
Kondisi yang satu ini menjadi salah satu penyakit yang banyak ditakuti, karena meski bisa sembuh tetapi pasien stroke akan mengalami perubahan dalam kehidupannya.
Bahkan, dalam program Talkshow di Radio Sonora FM, Dokter M. Evodia Slamet R dari Mayapada Hospital menegaskan bahwa pasien stroke yang sudah tidak merasakan gejala yang dialami atau sudah sembuh pun bisa kembali mengalami stroke.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Dokter Evodia menegaskan, salah satu modal penting dalam menangani stroke adalah disiplin yang tinggi, hal ini yang menjadi tantangan bagi pasien stroke di Indonesia.
“Memang kalau sudah mengalami stroke itu, memang harus disiplinnya baik. Nah, itu yang sebenarnya susah oleh orang dari kita (Indonesia),” ungkapnya menegaskan.
Tak jarang ditemukan pasien stroke yang bosan harus minum obat sepanjang hidupnya, mereka bosan dengan rutinitas yang baru tersebut, padahal dokter menyoroti pasien stroke yang bosan minum obat berarti sudah bosan hidup juga.
Stroke kembali menyerang
“Sudah faktor bosan karena sudah sekian lama minum obat. Nah, itu kalau sudah bosan minum obat untuk pasien stroke, itu artinya sudah bosan hidup,” tegas Dokter Evodia.
Baca Juga: 5 Gejala Stroke yang Mudah Dikenali, Segera Bawa ke Dokter jika Sudah Mengalaminya!
Layaknya beberapa penyakit lainnya, seperti hipertensi, obat pasien stroke juga harus diminum seumur hidup meski sang pasien sudah tidak mengalami gejala seberat sebelumnya atau sudah dinyatakan membaik.
Inilah yang membutuhkan disiplin tingkat tinggi agar stroke tidak kembali menyerang.
Faktor paling sering yang menjadi alasan stroke kembali menyerang atau datang berulang adalah karena ketidakdisiplinan untuk minum obat stroke tersebut, yang juga disebabkan oleh rasa bosan.
“Itu biasanya erat hubungan dengan kebosanan. Itu memang membutuhkan determinasi yang kuat, baik dari pasien maupun dari keluarganya,” sambungnya tegas.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Mengapa Pasien Stroke Jadi Lebih Sensitif? Dokter: Seperti Orang Baru