Setelah meruntuhkan Dinasti Umayyah pada tahun 750 M, Abu Abbas as-Saffah mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah pertama pada Dinasti Abbasiyah.
Ketika Abbas menjabat khalifah, dia diberi gelar as-Saffah yang berarti penumpah atau peminum darah.
Karena sifat Abu Abbas As-Saffah yang cukup kejam terhadap Dinasti Umayyah.
Bahkan di awal pemerintahannya, Abu Abbas As-Saffah memerintahkan untuk memburu keturunan dari Dinasti Umayyah.
Abu Abbas As-Saffah juga menggali kuburan para Khalifah Dinasti Umayyah lalu membakar tulang-tulangnya.
Meski demikian, kebijakannya yang tegas dan berani menuai banyak pujian dari masyarakat karena berhasil membangun dasar pemerintahan yang steril dan kondusif.
Baca Juga: 7 Kerajaan Islam Tertua di Indonesia, Lenkap dengan Sejarahnya
Pada masa pemerintahan Abdul Abbas As-Saffah hingga Abu al-Fadl Ja'far al-Mutawakkil, Daulah Abbasiyah dipimpin oleh khalifah yang kuat.
Mereka adalah pemimpin angkatan tentara dan telah mengarungi peperangan.
Pada periode pertama, Bani Abbasiyah mencapai puncak keemasannya. Kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi.
Para khalifah merupakan tokoh kuat dan menjadi pusat kekuasaan politik sekaligus agama.
Selain itu, periode ini juga menjadi landasan perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan Islam.
Wafat
Setelah empat tahun memerintah Abbasiyah, Abu Abbas As-Saffah menderita penyakit.
Penyakit tersebut yang mengakibatkan Abu Abbas As-Saffah wafat pada 754 atau pada 136 H.
Sebelum meninggal, Abu Abbas As-Saffah menunjuk saudaranya, Abu Ja'far Al-Manshur sebagai penerusnya memimpin Dinasti Abbasiyah.
Baca Juga: Perbedaan Syirik dan Musyrik Menurut Agama Islam! Dosa Besar yang Paling Dibenci Allah SWT