Sonora.ID - Inilah kumpulan contoh soal teks anekdot beserta jawabannya.
Teks anekdot merupakan salah satu materi Bahasa Indonesia yang dipelajari di sekolah-sekolah.
Anekdot sendiri merupakan sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang yang sebenarnya.
Pada umumnya, teks anekdot berisikan kritikan atau sindiran pada sebuah kebijakan, layanan publik, perilaku penguasa atau mungkin sebuah fenomena atau kejadian yang saat itu terjadi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karya Taufiqur Rahman, teks anekdot merupakan cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritik.
Tujuan dari dibuatnya teks anekdot salah satunya adalah untuk menghibur pembacanya.
Selain dapat memberikan kesan humor, teks anekdot pun bisa memuat sebuah amat atau pesan moral ataupun kebenaran secara umum.
A. Pesan moral, kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan.
B. Struktur, pesan moral, sindiran, kelucuan/kekonyolan.
C. Kelucuan/kekonyolan, sindiran, dan kebahasaan.
D. Pesan moral, kelucuan/kekonyolan, sindiran.
E. Pesan moral, sindiran, kebahasaan.
3. Bacalah teks berikut ini dengan saksama!
Sebagian besar orang mengatakan bahwa sayang sekali apabila program akselerasi ditutup karena program ini sudah banyak membuat siswa berhasil menyelesaikan studi dengan cepat sampai jenjang perguruan tinggi. Mereka mengatakan bahwa siswa-siswa dari program akselerasi juga dapat menyesuaikan diri dengan siswa-siswa dari program reguler.
Berikut ini adalah alasan teks di atas bukan termasuk teks anekdot, kecuali…
A. Tidak lucu/konyol
B. Tidak memiliki pesan moral
C. Tidak memiliki konjungsi sebab-akibat
D. Tidak menggunakan konjungsi temporal
E. Tidak memiliki struktur abstraksi-orientasi-krisis-reaksi-koda
4. Bacalah teks berikut ini dengan saksama!
Agus: Siapa yang kalau jalan memiliki kaki dua dan kalau berhenti memiliki kaki empat?
Sarjono: Ehm…siapa, ya?
Agus: Nyerah? Orang jual es dawet pakai pikulan. Kalau dia sedang jalan, kakinya hanya dua, tapi kalau dia berhenti kakinya empat.
Teks tersebut tidak termasuk anekdot karena hal-hal berikut, kecuali...