Sonora.ID – Dalam artikel berikut ini kita akan membahas mengenai pertanyaan ‘apa yang menjadi objek pengamatan IPA?’
Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dan juga segala isinya agar manusia mampu memahami fenomena-fenomena yang terjadi dalam hidup.
Untuk mempelajarinya, para ilmuwan melakukan pengamatan.
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengamatan atau observasi adalah melihat dan memperhatikan dengan teliti.
Pengamatan umumnya dilakukan menggunakan mata, namun kita juga perlu menggunakan indra lainnya.
Lantas, apa yang menjadi objek pengamatan IPA? Simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Benarkah Air Bisa Jadi Bahan Bakar? Ini Dia Jawaban Para Pakar
Objek pengamatan IPA
Melansir dari Kompas.com, objek pengamatan IPA adalah segala sesuatu yang ada di alam semesta. Namun yang diamati adalah benda atau materi yang bersifat konkret atau berwujud.
Obyek pengamatan IPA contohnya makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Ketiganya dipelajari dalam cabang ilmu biologi.
Kemudian fenomena dan gejala alam dipelajari dalam cabang ilmu fisika.
Ada juga cabang ilmu yang mempelajari susunan, struktur, dan sifat dan reaksi dari unsur serta materi. Kita menyebutnya dengan kimia.
Penyelidikan IPA
Objek yang ada di alam diamati dalam IPA dengan tujuan untuk memahami fenomena yang terjadi.
Ilmu pengetahuan tentang alam berguna untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia.
Di masa lampau, nenek moyang manusia mengamati benda-benda di langit dan menemukan pola atau keteraturan.
Pola atau keteraturan benda langit ternyata berkaitan dengan waktu, cuaca, iklim, hingga pasang surut air di laut.
Hal-hal ini berguna dalam memandu mereka berburu dan bertahan hidup.
Baca Juga: Contoh Gaya Pegas dalam Kehidupan Sehari-hari, Materi IPA Kelas 4 SD
Kini, IPA dipelajari untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Mulai dari teknologi untuk menghasilkan energi hingga campuran zat untuk mengobati penyakit.
Agar menjadi ilmu pengetahuan yang berguna, pengamatan terhadap benda-benda di alam tidak hanya dilihat dan dirasakan saja.
Penyelidikan dan pengamatan juga disertai dengan pengukuran dan pencatatan. Hasilnya, menjadi data atau informasi.
Selanjutnya, dibuat inferensi. Inferensi adalah kesimpulan dari hasil pengamatan. Hasil pengamatan dibuat penjelasannya untuk menemukan pola-pola atau hubungan.
Dari situ, ilmuwan bisa membuat perkiraan maupun pembuktian.
Terakhir, hasil pengamatan juga harus dikomunikasikan. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan bisa dengan lisan maupun tulisan. Data dan inferensi yang didapat bisa disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, maupun gambar.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.