Mari kita sama-sama menjaga kesehatan kita bersama dengan mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi dan yang baik untuk Kesehatan, mungkin saat ini masih ada masyarakat yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan belum memahami istilah yang disebut stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya, Berat badan yang tidak sesuai usia dan gangguan kecerdasan terhadap anak.
Ditegaskan pula agar pelayanan Kesehatan di Kabupaten Minahasa Selatan harus dilaksanakan / melayani masyarakat dengan baik bila ada masyarakat yang tidak dilayani dengan baik maka laporkan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut Ir.Diano Tino Tandaju.M.Erg yang diwakili oleh Sekretaris Lady.D.Ante,S.Pd.MAP, dalam sambutan beliau mengatakan bahwa kegiatan kolaborasi dengan mitra kerja Komisi IX DPR-RI merupakan upaya argumentatif dan persuasi yang langsung menyentuh pada masyarakat dan keluarga.
Baca Juga: Irjen Kementan: Nilai Ekspor Pertanian Terus Bertumbuh
Saat ini masyarakat bersyukur karena mempunyai anak yang sehat dan bergizi dan tentunya diharapkan untuk terus berperan aktif dalam upaya pencegahan Stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata untuk usianya, ini yang menyebabkan bentuk kekurangan gizi kronis berkepanjangan.
Stunting akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tidak hanya menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, namun juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak serta risiko terjadinya gangguan metabolik yang berdampak pada risiko terjadinya penyakit degeneratif (diabetes melitus, hiperkolesterol, hipertensi) di usia dewasa.
Padahal apabila stunting terjadi pada masa baduta, namun mendapatkan intervensi dengan benar sesuai dengan standar, akan mampu meminimalisir segala dampak yang disampaikan di atas. Tingginya prevalensi stunting saat ini menunjukkan bahwa terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor-faktor penyebab stunting dan pemberian pelayanan kesehatan yang belum sesuai standar, baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas pelayanan kesehatan yang mendorong terjadinya stunting.
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk setiap kelompok sasaran sesuai perannya dalam pencegahan stunting menjadi penting.