Manado, Sonora.ID - Kegiatan Promosi dan KIE Promosi Pencegahan Stunting Bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR-RI dan Kegiatan Momentum di Kabupaten Minahasa menghadirkan Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama BKKBN-RI Dr. Ir. Dewi Listyawardani, MSc, Dip.Com.
Sebagaimana diketahui Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan angka stunting hingga menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang.
Sehingga, sebagai Ketua Pelaksana program tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ingin mengupayakan pencegahan stunting sejak dini yakni sebelum terjadinya pernikahan.
Salah satu upaya tersebut melalui promosi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) pencegahan stunting bersama mitra kerja yakni Komisi IX DPR-RI. Pada kegiatan yang berlangsung di Kabupaten Minahasa Kec Langoan Utara bersama BKKBN Sulut mengajak masyarakat untuk ikut mencegah stunting sejak dini.
Dr. Ir. Dewi Listyawardani, MSc, Dip.Com memberikan informasi bagi peserta yang hadir tentang meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga serta remaja terhadap program Bangga Kencana serta percepatan penurunan stunting dengan integrasi edukasi secara efektif, konvergen dan terintegrasi melalui komitmen penentu kebijakan (Stakeholders) dan pemangku kepentingan (mitra kerja) dengan melibatkan lintas sektor di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Baca Juga: DPP LPM Sulut Periode 2022-2027 Resmi Dilantik
Perlu diingat ya, Bapak dan Ibu mari saling memperhatikan terutama anak remaja kita. Jauhi pernikahan dini, seks bebas, dan narkoba. Karena hal tersebut sangat beresiko terhadap kelahiran anak stunting. Masih ada kesempatan untuk mencegah stunting sejak sebelum menikah.
Mitra Kerja Komisi IX DPR-RI (Felly Estelita Runtuwenw,SE).
Pada Promosi dan KIE Pencegahan Stunting mengatakan kegiatan kolaborasi dengan mitra kerja ini merupakan Mengatakan Sulut menangani masalah stunting secara bersama-sama.
Permasalahan Stunting merupakan masalah serius yang harus ditangani secara serius pula.
Mari kita sama-sama menjaga kesehatan kita bersama dengan mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi dan yang baik untuk Kesehatan, mungkin saat ini masih ada masyarakat yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan belum memahami istilah yang disebut stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya, Berat badan yang tidak sesuai usia dan gangguan kecerdasan terhadap anak.
Ditegaskan pula agar pelayanan Kesehatan di Kabupaten Minahasa Selatan harus dilaksanakan / melayani masyarakat dengan baik bila ada masyarakat yang tidak dilayani dengan baik maka laporkan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut Ir.Diano Tino Tandaju.M.Erg yang diwakili oleh Sekretaris Lady.D.Ante,S.Pd.MAP, dalam sambutan beliau mengatakan bahwa kegiatan kolaborasi dengan mitra kerja Komisi IX DPR-RI merupakan upaya argumentatif dan persuasi yang langsung menyentuh pada masyarakat dan keluarga.
Baca Juga: Irjen Kementan: Nilai Ekspor Pertanian Terus Bertumbuh
Saat ini masyarakat bersyukur karena mempunyai anak yang sehat dan bergizi dan tentunya diharapkan untuk terus berperan aktif dalam upaya pencegahan Stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang ditandai dengan tinggi badan anak di bawah rata-rata untuk usianya, ini yang menyebabkan bentuk kekurangan gizi kronis berkepanjangan.
Stunting akibat kekurangan gizi yang terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tidak hanya menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, namun juga mengancam perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak serta risiko terjadinya gangguan metabolik yang berdampak pada risiko terjadinya penyakit degeneratif (diabetes melitus, hiperkolesterol, hipertensi) di usia dewasa.
Padahal apabila stunting terjadi pada masa baduta, namun mendapatkan intervensi dengan benar sesuai dengan standar, akan mampu meminimalisir segala dampak yang disampaikan di atas. Tingginya prevalensi stunting saat ini menunjukkan bahwa terdapat permasalahan mendasar yaitu ketidaktahuan masyarakat terhadap faktor-faktor penyebab stunting dan pemberian pelayanan kesehatan yang belum sesuai standar, baik di tingkat masyarakat maupun di fasilitas pelayanan kesehatan yang mendorong terjadinya stunting.
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk setiap kelompok sasaran sesuai perannya dalam pencegahan stunting menjadi penting.
Dengan meningkatnya pengetahuan tersebut, diharapkan kelompok sasaran dapat melakukan perubahan perilaku yang mendukung pencegahan stunting.
Di tingkat masyarakat, tenaga pelayan kesehatan diharapkan memiliki pengetahuan yang baik tentang stunting sehingga dapat memberikan informasi dengan benar, melakukan intervensi layanan kesehatan dengan tepat.
Baca Juga: Pencanangan GNPIP Sulampua Sukses, Harapan Untuk Terkendalinya Inflasi
Wakil Ketua DPRD Kab Minsel Selatan (Paulman Stevanus Runtuwene, ST) Sebagai wakil rakyat dan membawa suara rakyat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Komisi IX DPR-RI Felly Estelita Runtuwene, SE yang sudah memberikan perhatian yang besar bagi masyarakat kabupaten Minahasa Selatan, dan sudah banyak membawa program-program dari pemerintah pusat tentang pentingnya kesehatan ke masyarakat hingga ke pelosok-pelosok desa yang ada di kabupaten Minahasa Selatan, janganlah bosan-bosannya memerangi stunting di daerah dengan terus memberikan sosialisasi, informasi dan edukasi secara langsung kepada masyrakat. tentang bahaya anak dan keluarga dengan resiko stunting.
Stunting menjadi program Nasional ,stunting sangat berbahaya maka menjadi atensi pemerintah tegas beliau.
Bupati Kabupaten Minahasa Selatan (Frangky Donny Wongkar, SH) memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pelaksanaan Promosi dan KIE Program Pencegahan Stunting bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR-RI Kegiatan Momentum di Kabupaten Minahasa Selatan, yang disampaikan oleh (Laura Manarisio, SE), selaku Sekretaris Kepala Dinas PPKB Kabupaten Minahasa Selatan, dalam penyampaiannya bahwa Stunting sangat berbahaya bagi anak-anak kita, bila terkena Stunting maka akan berpengaruh pada keluarga bahkan bangsa ini, Kasus stunting masih menjadi permasalahan serius, sehingga mendapat perhatian khusus sampai pada tingkat Pemerintah Desa.
Salah satu kegiatan wajib yang dilakukan ditingkat Desa adalah melaksanakan kegiatan rembug stunting, untuk membahas program kerja dalam upaya penanggulangan dan pencegahan stunting. Mungkin anak kita nantinya akan menjadi pemimpin dan berkontribusi bagi keluarga maupun bangsa ini, bila anak kita kekurangan gizi dan terkena Stunting maka masa depan keluarga dan bangsa ini yang dirugikan.
Atas nama pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Selatan berharap bagi masyarakat yang mengikuti pertemuan ini untuk dapat menyimak dengan baik dan mensosialisasikan kepada tetangga sekitar tempat tinggal, agar semua masyarakat dapat memahami dan bisa mencegah stunting dalam keluarga masing-masing.
Ignasius P Worung,SE.M.Si selaku Koordinator Bidang Adpin, memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada Komisi IX DPRD-RI yang diketuai oleh Ibu Filly Estelita Runtuwene,SE atas Kerjasama dan kolaborasi yang sangat baik dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana di Provinsi Sulawesi Utara, begitu juga dengan seluruh masyarakat yang sudah hadir mengikuti pertemuan dari awal hingga selesai dan berjalan dengan baik.
Harapan kami semoga dengan kegiatan ini semua masyarakat lebih menyadari betapa pentingnya Kesehatan dan hidup bersih, dengan demikian generasi mendatang akan mempunyai SDM yang baik dan berkualitas.
Baca Juga: Dinkes Pemprov Sulawesi Utara Mulai Vaksinasi Booster Kedua bagi Nakes