Menurut seorang pakar ilmu hadis, Muhammad ‘Ajaj al- Khatib mengartikan kata “Hadits” dengan al-Jadid (sesuatu yang baru) dan al-Qarib (dekat).
Sedangkan Subhi Shaleh berpendapat bahwa Hadits artinya al-Kalam (pembicaraan).
Hadits secara terminologi terdapat perbedaan dalam memaknainya.
Menurut Ibn al-Subki (w. 771 H) mengatakan bahwa hadis adalah segala perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW, dalam hal ini beliau tidak mencantumkan taqrir Nabi Muhammad.
Sedangkan menurut Masyhur Ulama, Hadits adalah segala perkataan, perbuatan, taqrir dan hal-ihwal yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Maka dapat disimpulkan bahwa Hadits dan Sunnah memiliki kesamaan dan perbedaan. Persamaanya yaitu sama-sama bersumber dari Nabi Muhammad.
Baca Juga: 10 Adab Bertetangga dalam Ajaran Islam yang Perlu Umat Muslim Ketahui
Namun jika dilihat dari perbedaanya, Hadits adalah berita tentang suatu kejadian yang berasal dari Nabi Muhammad sedangkan Sunnah adalah perbuatan atau budi pekerti yang dilakukan Nabi Muhammad dari lahir hingga wafat.
Perbedaan Hadits dan Sunnah
Perbedaan Hadits dan Sunnah lebih kepada pengertian mendasarnya. Hadits adalah penuturan dan perilaku Rasulullah, sedangkan Sunnah adalah hukum yang disimpulkan dari penuturan itu.
Sunnah berkaitan dengan hukum syara' sementara Hadits mencakup hal yang lebih luas termasuk di dalam maupun luar hukum syara.
Hadits merupakan berita atau kabar tentang peristiwa yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW
Sementara Sunnah adalah perbuatan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW secara terus menerus.
Konotasi Hadits mencakup segala peristiwa yang terjadi pada Rasulullah SAW walau hanya dikerjakan atau diucapkan sekali saja.
Sementara Sunnah lebih pada sesuatu yang dilakukan atau diucapkan secara terus menerus oleh Rasulullah yang kemudian diturunkan dari masa ke masa.
Baca Juga: Perbedaan Syirik dan Musyrik Menurut Agama Islam! Dosa Besar yang Paling Dibenci Allah SWT