Manado, Sonora.ID - Direktur Pelayanan Kesehatan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh daerah misi pelayanan Minut, bitung (Pdt. Yupiter Kalendonu. STh), sangat berterima kasih atas terlaksananya kegiatan ini, karena ini merupakan program utama dari Geraja Advent di tahun 2022 s/d 2025.
Dimana dalam rangka menciptakan generasi generasi yang hebat ditengah masyarakat, tentunya dengan pola urus dan pola didik yang baik di 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dan menjadi pondasi yang baik untuk menciptakan generasi hebat, semua itu dimulai dari peran penting para orang tua, peran penting Gereja dalam bekerjasama.
Apresiasi yang tinggi disampaikan dengan adanya program yang dilaksanakan di Kel Manembo-nembo telah menghadirkan tokoh mulai tkt. Nasional. Provinsi, Kabupaten/Kota dan tkt desa. Dimana melalui kegiatan momentum ini kita semua mendapat manfaat yang baik untuk anak-anak kita, untuk generasi sehat dimasa mendatang.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut. Ir. Tino Diano Tandaju, M,Erg, di damping Koordinator Bidang Ignasius P Worung, SE. M.Si, memberikan sambutan sekaligus membuka pelaksanaan Promosi dan KIE pencegahan stunting Bersama Mitra Kerja dan kegiatan Momentum di Kel Manembo-Nembo Kota Bitung.
Kaper meminta kepada Pemerintah Kota Bitung para tokoh agama, tokoh masyarakat, untuk membantu menurunkan stunting di Kota Bitung, berhubung prevalensi stunting Kota Bitung adalah 22,1%, lebih tinggi dari pravelansi Provinsi Sulut 21,6%.
Baca Juga: DPP LPM Sulut Periode 2022-2027 Resmi Dilantik
Bagi para remaja yang akan menikah perlu dikonsultasukan sebelum menikah agar disaat melahirkan anak, anaknya tidak stunting sampai berusia 2 tahun.
Diharapkan untuk semua peserta dapat mengikuti, dicermati dan dihayati dengan baik apa yang akan disampaikan.
Stunting mempunyai ligelitas secara undang undangnya ada dalam Keppres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting kemudian ditindaklanjuti dengan Perka BKKBN-RI No. 12 tahun 2021 tentang (RANPANSI) Rencana Aksi Nasional. Sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulut. Ir. Tino Diano Tandaju, M,Erg, berharap seluruh peserta untuk dapat menciptakan anak-anak, generasi muda yang sehat dan kuat, untuk mendapatkan Indonesia yang maju berkualitas menuju Indonesia emas tahun 2045.
Ketua Komisi IX DPR-RI Felly Estelita Tuntuwene,SE. memberikan apresiasi setinggi tingginya semua unsur yang telah terlibat dalam pelaksanaan Promosi dan KIE Pencegahan Stunting Bersama mitra kerja dapa kegiatan momentum dan bisa terlaksana dengan baik. dalam sambutan beliau mengatakan bahwa kegiatan kolaborasi dengan mitra kerja Komisi IX DPR-RI merupakan upaya argumentatif dan persuasi yang langsung menyentuh pada masyarakat dan keluarga.
Komisi IX DPR-RI mempunyai Mitra Kerja yaitu dua Kementrian dan lima Badan Yaitu Kementrian Kesehatan, Kementrian Tenaga Kerja, BKKBN, BPJS Kesehatan, BPJS Tenaga Kerja, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan.
Ketua Komisi IX DPR-RI, Felly Estelita Runtuwene,SE memberikan materi tentang Cegah Stunting dengan Optimalisasi Pengasuhan dalam Keluarga.
Baca Juga: Irjen Kementan: Nilai Ekspor Pertanian Terus Bertumbuh
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada 1000 HPK artinya mulai dari dalam Rahim 9 Bulan 10 hari dan ditambah 2 tahun, setelah dilahirkan, dimana masa ini anak anak sangat membutuhkan perhatian gizi dan Kesehatan.
Namun sebelum itu calon ibu dan calon ayah sebaiknya periksakan diri ke dokter ,ketika sudah mempunyai keinginan untuk mempunyai anak, agar memeriksakan diri kedoker untuk mengetahui apakah kedua orang tua ada infeksi atau tidak.
Karena akan mempengaruhi perkembangan janin didalam kandungan. Postur anak stunting pada umumnya lebih pendek pada usia normalnya, pertumbuhan tulang tertunda, terjadi gangguan kecerdasan, sehubungan dengan itu untuk anak Baduta – Balita di diwajibkan bawa ke Posyandu, agar apabila anak anak yang beresiko stunting cepat terdeteksi dan cepat mendapat penanganannya.
Untuk itu para orang tua untuk menginvestasikan perhatian kepada anak anak agar dapat diketahui tumbuh kembang anak.
Untuk urusan stunting ada 19 Kementerian/Lembaga yang terlibat didalamnya untuk menekan angka stunting di Indonesa, Karena ini adalah program Pemerintah yang diketuai oleh Wakil Presiden dan Pelaksananya adalah BKKBN, anggaran untuk urusan stunting yang ada di BKKBN dan Kementrian Kesehatan dan di PUPR, disampaikan oleh Ketua Komisi IX DPR-RI siapa dan apa yang dilakukan, Tindakan apa dan siapa penyelurusan.
Maka setelah pelaksanaan Promosi dan edukasi pencegahan stunting, dari hasil data yang ada maka BAAS segera menuntaskan data stunting yang ada dikota Bitung. Untuk penyerapan Dana DAK fisik baru 16 % realisasinya.
Dan untuk BOKB dikota Bitung 34 %. Ini harus menjadi perhatian Pemerintah Kota Bitung karena tinggal 2 bulan lagi waktu penyelesaian anggaran tahun 2022, sedangkan angka stunting di kota bitung cukup tinggi.
Selanjutnya diingatkan bagi ibu hamil harus memperhatikan porsi makan, keseimbangan gizi- memperhatikan gizi piringku.
Agar janin yang ada didalam kandungan mendapat asupan Gizi yang baik. Ketua Komisi IX DPR RI akan merekomendasikan 20 Unit Rumah layak tinggsl untuk Keluarga tidak mampu.
Baca Juga: Pencanangan GNPIP Sulampua Sukses, Harapan Untuk Terkendalinya Inflasi