Borobudur Marathon sejak mula dirancang dengan semangat membangkitkan wisata olahraga atau sport tourism di kawasan Magelang dan yang lebih luas, Jawa Tengah dan sekitarnya.
Dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada peluncuran Borobudur Marathon tahun ini, ajang ini menjadi pemacu kebangkitan ekonomi, wisata, sekaligus ruang kaderisasi atlet jarak jauh, baik tingkat lokal maupun nasional.
Baca Juga: Warga Makassar Rasakan Semarak Borobudur Marathon 2022
Terkait wisata olahraga tersebut, dari sisi daya tarik wisata sendiri, kawasan ini sudah amat unggul dengan adanya Candi Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia.
Untuk menyokong potensi ini, hal-hal yang mendukung aktivitas berwisata juga perlu ditingkatkan.
Ini bisa dilakukan antara lain dengan menggandeng dan mengakselerasi pelaku-pelaku UMKM di sekitar Candi Borobudur.
Peran UMKM di Magelang amat penting, terlebih dalam konteks pariwisata. Produk dan jasa yang ditawarkan pelaku UMKM akan menjadi etalase budaya dan memperdalam pengalaman berwisata.
Dikatakan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, kegiatan usaha dari masyarakat ini juga cukup signifikan dalam menambah pendapatan daerah.
“Bisnis UMKM di Magelang menjadi pendorong ekonomi daerah, membuka lapangan pekerjaan baru, serta menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Jawa Tengah,” ujar Supriyatno.
Dilatari hal tersebut, harian Kompas sebagai penyelenggara Borobudur Marathon mencetuskan inisiatif Pawone pada 2019.