Jojo: Kamu enak, Dem. Kenalan calo di kantor Polres banyak. Kenalin aku satu, lah!
Demian: Sebenarnya aku itu tidak kenal mereka Jo.
Jojo: Loh, kok bisa?
Demian: Orang-orang yang ada disana banyak calonya kok, Jo. hahaha
Jojo: Oh, iya. Benar juga kamu, Dem. Kita sama-sama butuh, kan.
Contoh 3
Dalam sebuah persidangan puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa penuntut umum menyerang saksi. "Apakah benar, "bahwa Anda menerima Rp 1 triliun untuk berkompromi dalam kasus ini?"
Lalu, saksi menatap keluar jendela, seolah-olah tidak mendengar pertanyaan. Pengacara pun mengulang pertanyaannya "Bukanlah benar bahwa Anda menerima Rp 1 triliun untuk berkompromi dalam kasus ini?".
Saksi masih tidak menanggapi. Akhirnya, hakim berkata, "Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa!"
"Oh, maaf." ungkap saksi. Saksi pun panik sambil berkata kepada hakim, "Saya pikir dia (Jaksa) tadi berbicara dengan Anda pak Hakim".
Contoh 4
Nenek: “Nak, sedekahnya nak”, pinta pengemis tua itu.
*Bajunya yang lusuh membuat pemuda itu merasa iba, lantas si pemuda mengambil uang sebesar sepuluh ribu di saku bajunya dan diberikanlah uang itu kepada si pengemis tua itu*
Si Anak: “Kembali lima ribu ya, nek!,” kata si pemuda sambil memberikan uangnya.
*Nenek pengemis itu pun menyodorkan gelas plastiknya yang berisikan uang dan dikembalikannya uang itu kepada si pemuda*
Nenek: “Ini kembaliannya, nak. silahkan diambil.”
Si Anak: “Loh Nek, kembaliannya kelebihan dua ribu,”
Nenek: “Tidak apa-apa, anggap saja sedekah dari saya untung kamu, nak.”
*Nenek pengemis itu tersenyum dan langsung meninggalkan sang pemuda.*
Baca Juga: 15 Contoh Teks Anekdot Dialog Singkat Ini Bisa Hibur Harimu Terus!