Baca Juga: 40 Contoh Penyimpangan Sosial Lengkap dengan Pengertian, Jenis, dan Bentuknya, Materi Sosiologi
Objek Kajian Sosiologi
Sosiologi mengemukakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang secara alami tidak mampu menjalani kehidupan secara mandiri tanpa adanya ketergantungan pada orang lain.
Oleh karena itu, pentingnya dukungan dan interaksi sosial dalam kehidupan manusia tidak dapat diabaikan.
Konsep ini membawa pada terbentuknya kelompok-kelompok manusia yang memiliki hubungan yang terstruktur, tinggal bersama dalam suatu wilayah tertentu, dan saling berinteraksi.
Dalam lingkungan kelompok ini, nilai-nilai dan norma-norma yang diakui dan dijalankan oleh anggota-anggota kelompok dapat muncul dan berkembang.
Jika ada masyarakat yang ada dan terus berfungsi sebagai entitas sosial, fenomena interaksi sosial pun akan terus terjadi secara inheren.
Ketika kita berbicara tentang interaksi, tidak hanya melibatkan individu yang berinteraksi satu sama lain, atau kelompok yang berinteraksi dalam konteks usaha mereka, tetapi juga melibatkan hubungan yang terjalin antara kelompok dengan individu secara lebih luas.
Dalam kaitannya dengan interaksi sosial, hal ini mengacu pada proses yang melibatkan pertukaran informasi, komunikasi, serta pengaruh antara individu dan kelompok.
Baca Juga: 5 Contoh Integrasi Sosial di Masyarakat: Materi Sosiologi Kelas 11 SMA
Salah satu langkah yang dilakukan oleh individu dalam upaya memahami dan menginternalisasi nilai-nilai, norma-norma, serta kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam kelompok sosial tempatnya tinggal disebut sosialisasi.
Proses sosialisasi ini berperan penting dalam membantu individu mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya, termasuk kebudayaan yang ada dalam masyarakat.
Melalui sosialisasi, individu dapat membentuk karakter yang responsif terhadap masyarakat sekitarnya serta aktif dalam interaksi sosial.
Dengan kata lain, sosialisasi menjadi mekanisme yang memungkinkan individu untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang tata cara hidup dan nilai-nilai yang berlaku dalam kelompok sosialnya, sehingga mereka dapat berpartisipasi secara efektif dalam kehidupan sosial yang kompleks.
Nilai adalah representasi dari norma-norma budaya yang terlihat jelas dan lebih mudah dipahami dalam konteks standar yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat atau kelompok tertentu.
Nilai-nilai ini berfungsi sebagai fondasi yang membentuk identitas dan karakteristik sebuah komunitas, membentuk pandangan dunia, serta memberikan arahan bagi perilaku dan interaksi sosial anggota-anggota komunitas tersebut.
Dalam ruang lingkup sosial, nilai juga berperan sebagai pemandu perilaku dan alat kontrol sosial yang mengarahkan tindakan individu maupun kelompok dalam menerapkan norma-norma yang telah diinternalisasi oleh komunitas mereka.
Sebagai hasil dari proses sosialisasi, anggota komunitas menjadi terpolarisasi dan terbiasa dengan nilai-nilai yang ada, sehingga tercipta harmoni dan kohesi sosial.
Baca Juga: 25 Contoh Judul Penelitian Sosial Sosiologi, Paling Mudah Dikerjakan
Tidak hanya nilai-nilai dalam mengatur perilaku masyarakat yang menjadi penting, melainkan juga aspek normatif yang mendukung tata kelola sosial.
Norma-norma ini membentuk landasan yang lebih khusus, berupa peraturan dan tuntunan mengenai apa yang dilarang dan diwajibkan dalam konteks etika, moral, dan sosial suatu kelompok tertentu.
Dengan kata lain, norma-norma tersebut mengarahkan individu-individu dalam kelompok tersebut untuk memahami apa yang dianggap benar atau salah, baik atau buruk.
Oleh karena itu, norma-norma ini tak lepas dari nilai-nilai yang diakui oleh kelompok tersebut, dan juga menjadi acuan standar untuk menjalankan perilaku yang dianggap ideal.