Sonora.ID – Sebelum merdeka pada 17 Agustus 1945, rakyat Indonesia harus berjuang melawan penjajah selama kurang lebih 433 tahun.
Dalam sejarah menuju kemerdekaan Indonesia, tanah air kita dijajah oleh 6 negara secara bergantian yaitu, Portugis, Spanyol, Belanda, Prancis, Inggris, dan Jepang.
Bahkan sekalipun telah merdeka, Indonesia masih memiliki pertempuran besar pada tanggal 10 November yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Pasalnya pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran besar pasca kemerdekaan yang disebut juga dengan Pertempuran Surabaya.
Pertempuran ini bahkan menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Baca Juga: Contoh Teks MC Upacara Hari Pahlawan, Bisa untuk Referensi
Lantas, bagaimana sejarah Hari Pahlawan 10 November? Berikut penjelasannya.
Sejarah Hari Pahlawan 10 November
Peristiwa itu bermula ketika tentara Inggris yang berada di bawah pimpinan Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern (A.W.S) Mallaby mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945.
Mereka mendapat tugas dari Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) untuk melucuti tentara Jepang dan menyelamatkan para tawanan perang.
Pihak Netherlands Indies Civil Administration (NICA) juga ikut membonceng dan tiba di Surabaya.
Awalnya, kedatangan tentara Inggris ini disambut baik oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Bahkan, pertemuan antara wakil-wakil pemerintah RI dengan Brigjen A.W.S Mallaby menghasilkan sejumlah kesepakatan, yang berisi.
1. Inggris berjanji bahwa di antara tentara mereka tidak terdapat Angkatan Perang belanda
2. Kedua belah pihak setuju untuk saling menjaga keamanan dan ketenteraman
3. Contact Bureau atau Kontak Biro akan dibentuk untuk menjamin, bahwa kerja sama dapat dilaksanakan dengan baik
4. Inggris hanya akan melucuti senjata tentara Jepang
Sayangnya, hasil kesepakatan tersebut justru diingkari oleh pihak Inggris. Satu peleton dari Field Security Section di bawah komando Kapten Shaw menyerbu penjara Kalisosok untuk membebaskan tahanan Belanda pada 26-27 Oktober 1945.
Mereka lalu menduduki Pelabuhan Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung Bank Internatio, dan lainnya.
Hal tersebut lantas memicu amarah rakyat Surabaya hingga menyerang pos-pos sekutu.
Bentrokan antara pejuang Indonesia dengan pihak Inggris memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, yang tak lain pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur pada 30 Oktober 1945.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Di Balik Hari Pahlawan 10 November, Wajib Diketahui!
Kematian Jendral Mallaby menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh.
Ia mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan.
Serta, menghentikan perlawanan pada tentara Inggris dan ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang-orang Indonesia tidak menaati perintah Inggris.
Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya pada 10 November 1945, pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan.
Pertempuran Surabaya
Namun, ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya dahsyat pada 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.
Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan "neraka" karena kerugian yang disebabkan tidaklah sedikit.
Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil.
Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka, serta puluhan alat perang rusak dan hancur.
Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu, serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.
Selanjutnya, pada 10 November setiap tahunnya diperingai sebagai Hari Pahlawan. Hal itu sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.
Baca Juga: 7 Yel-Yel Hari Pahlawan, Bangkitkan Nasionalisme dalam Mengenang Pejuang