Sonora.ID - Media sosial adalah salah satu bukti perkembangan teknologi yang membawa dampak luar biasa dalam kehidupan masyarakat, khususnya para penggunanya, sayangnya dampak tersebut tak melulu dampak positif.
Di satu sisi media sosial memang membantu pengguna dalam menjalin hubungan dengan orang lain hingga mendapatkan berbagai informasi, tetapi di sisi lain media sosial juga membawa dampak negatif.
Media sosial bisa menghabiskan waktu penggunanya, media sosial memberikan pengaruh tentang cara berpikir, hingga menyebabkan kecanduan.
Lalu apa jadinya jika seseorang sudah kecanduan media sosial?
Dalam program di Rado Sonora FM, Sri Triati selaku Dekan Fakultas Psikologi Untar menegaskan bahwa media sosial berhubungan erat dengan produktivitas.
Kenapa banyak anak muda mager?
Mager atau malas gerak adalah kondisi ketika seseorang tidak mau melakukan gerakan secara fisik dan tidak mau beranjak dari tempatnya.
Mager menjadi istilah yang banyak digunakan oleh anak muda.
Baca Juga: Bisa Bikin Stres, Ini 5 Tips Atasi dan Lawan Rasa Mager
Sri Triati menyebut bahwa media sosial membuat seseorang tidak produktif, sedangkan pengguna terbesar media sosial adalah anak muda, hal ini kemudian berhubungan dengan banyaknya anak muda yang mager.
“Kalau media sosial, Instagram, digunakan untuk hal yang produktif ya enggak masalah. Yang jadi masalah kalau sudah kecanduan, kemudian mempunya nilai dan pemikiran yang membuat kehidupannya menjadi tidak nyaman itu juga jadi salah. Kita harus sehat mental, kita harus happy, kalau kita happy kita akan lebih produktif,” paparnya menjelaskan.
Jadi alurnya adalah penggunaan media sosial yang berlebihan, menyebabkan perasaan anxious atau cemas yang bisa menurunkan tingkat kebahagiaan, kemudian orang yang tidak bahagia itu akan menurunkan produktivitasnya.
Hal ini tidak berlaku bagi orang yang memang menggunkan media sosial untuk bekerja.
“Kalau orang sudah kecanduan media sosial, maka tidak lagi sehat secara mental, suka sedih, suka khawatir. Kalau sudah demikian, itu lama-lama bisa tidak produktif, apa lagi generasi muda yang diharapkan bisa kontribusi bagi bangsa,” sambung Sri Tiati.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Sering Menunda Pekerjaan dan Mager, Waktunya Mengubah Hidup dengan Konsep Ini!