Sonora.ID - Kepanjangan dari BMKG adalah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Lembaga ini memiliki tugas mengamati, mengolah, menganalisa, menyebarluaskan informasi Meteorologi (cuaca), Klimatologi (iklim), dan Geofisika (Gempa bumi dan Tsunami).
BMKG mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi, Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang berpotensi masih terjadi di sebagian wilayah Kalimantan Barat.
Diperkirakan semakin jauhnya Siklon Tropis Nalgae adalah badai tropis ke-16 yang melanda Filipina tahun ini.
Baca Juga: Sumsel Masuk Puncak Musim Penghujan, Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Badai tersebut menghantam Catanduanes, sebuah provinsi pulau di wilayah Bicol, sebelum fajar pada akhir Oktober lalu.
Sehingga mempengaruhi pola sirkulasi angin di wilayah Kalbar berupa pola konvergensi, siklonik dan perlambatan kecepatan angin yang mendukung terbentuknya pertumbuhan awan penghujan.
“Cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sebagian wilayah di kalbar,” ujar Sutikno, Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas l Pontianak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat di temui di ruang kerjannya, Jalan Arteri Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (09/11/2022) Pagi.
Sementara wilayah di Kalbar yang saat ini telah surut banjirnya seperti sebagian Ketapang, Sintang, Sekadau dan Kapuas Hulu.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok Sabtu 15 Oktober 2022, Jakarta Selatan Hujan!
Namun, perlu mewaspadai potensi peningkatan kembali debit banjir yang dipicu oleh hujan lebat seminggu ke depan.
“Dari perkiraan meteorologi kami jangka agak panjang seperti itu, sampai akhir bulan Desember itu berpotensi banyak hujan di Pontianak dan Kubu Raya,” bebernya.
Sutikno mengigatkan warga Kota Pontianak dan Kubu Raya untuk selalu waspada karena sampai akhir tahun tetap berpotensi hujan lebat dan angin kencang yang bisa menimbulkan genangan air atau banjir.
“Kota Pontianak itu sekali hujan lebat bisa antara banjir atau tidak, makanya harus di waspadai,” sebutnya.
Sutikno mengatakan untuk wilayah di Kalbar, intensitas hujan lebih tinggi sampai 14 November 2022 yaitu Kapuas Hulu, Sintang, Ketapang, kayong Utara, Kubu Raya hingga Pontianak.
“Hari ini di Sintang masih banjir, masih berpotensi meningkat lagi debit airnya, minimal airnya masih bertahan hingga seminggu kedepan karena masih berpotensi hujan,” demikian Sutikno.
Baca Juga: BMKG Ingatkan Hujan Sedang-Lebat Masih Berpotensi Terjadi di Kalbar Tanggal 11 – 17 Oktober 2022