Sonora.ID – Anak susah makan mungkin bisa dibilang salah satu masalah yang dialami hampir semua orangtua.
Nah, menghadapi anak susah makan ini memang susah-susah gampang karena diperlukan trik cerdas dan kesabaran yang tinggi.
Biasanya anak-anak akan mulai susah makan atau pilih-pilih makan saat menginjak usia tahun atau bisa juga saat usia 2-5 tahun.
Akibatnya, pertumbuhan anak mulai melambat dibanding sebelumnya yang otomatis membuat orangtua menjadi khawatir akan berdampak pada tumbuh kembang mereka di lima tahun pertama kehidupan atau fase golden age.
Karena dengan masuknya nutrisi yang cukup dapat berpengaruh pada kesehatan anak.
Baca Juga: 10 Cara Menerapkan Positive Parenting! Gaya Asuh Mama Muda Zaman Now
Jika anak sehat, tubuhnya pun akan melakukan fungsinya dengan baik, yaitu menghasilkan energi dan membangun serta memelihara jaringan.
Tapi Bunda tidak perlu khawatir, karena pada dasarnya permasalahan ini dialami oleh banyak orangtua di luar sana.
Kendati demikian, anak susah makan tetap harus diatasi, supaya tidak berlarut-larut dan nantinya benar-benar menghambat pertumbuhannya.
Untuk itu, mari simak, 9 cara mengatasi anak susah makan berikut ini. Semoga bisa membantu!
Cara mengatasi anak susah makan
Hindari cara memaksa
Sebagai orang tua saja seringkali kamu merasa tidak suka jika dipaksa untuk melakukan suatu hal, kan?
Nah, ini sama kasusnya ketika kamu memaksa anak untuk makan, terlebih dengan porsi sesuai yang kamu inginkan.
Biarkan anak makan sesuai dengan porsi yang ia inginkan terlebih dahulu. Karena, jika dipaksa justru makanan tersebut akan dimuntahkan.
Hindari distraksi saat makan
Anak-anak biasanya masih sangat sulit memecah fokus. Jika sedang fokus pada suatu hal, biasanya mereka kehilangan minat pada hal lain.
Hal ini juga berlaku pada proses makan. Jika Anda memberi makan saat anak sibuk bermain tentu akan ditolak.
Tidak hanya bermain, distraksi berupa tontonan di televisi atau gawai juga dapat memberikan reaksi serupa dari anak.
Sekilas, memberi tontonan di televise atau gawai memang seperti membuat mereka tetap sibuk sehingga mau membuka mulut.
Tapi, membiasakan hal ini justru memicu masalah gangguan makan, misalnya mengemut makanan.
Untuk itu, Anda perlu menghindari distraksi pada saat anak makan agar ia lebih fokus pada proses makan.
Sebagai gantinya, Anda bisa duduk dan makan bersama dengan anak sambil mengajaknya bertukar cerita.
Tidak hanya membuat anak lebih mudah makan, cara ini juga dapat meningkatkan hubungan antara orangtua dan anak.
Baca Juga: Manfaat Melatih Anak Bersabar Sejak Dini, Berpengaruh Pada Kesuksesan Mereka di Masa Depan, Lho!
Makanan dalam porsi kecil
Orang tua sering kali mendefinisikan anak yang susah makan adalah anak yang tidak menghabiskan makanannya.
Padahal, mungkin porsi yang disiapkan oleh orangtua memang terlalu banyak untuk anak.
Ekspektasi yang terlalu tinggi ini yang kerap membuat, baik anak maupun orangtua, frustrasi.
Anak mungkin merasa terbebani dan kesulitan untuk menghabiskan makanan yang ada di piringnya.
Sedangkan Anda frustrasi ketika anak tidak menghabiskan makanannya sesuai ekspektasi Anda.
Untuk mengatasi hal itu, Anda bisa menyajikan makanan dalam porsi lebih kecil. Turunkan ekspektasi Anda dan buat suasana makan lebih menyenangkan untuk anak.
Tampilan makanan menarik
Tampilan makanan yang menarik tentu dapat menggugah selera. Tak hanya pada orang dewasa, begitu juga pada anak-anak.
Membuat tampilan makanan lebih menarik dapat membantu anak makan dengan lebih semangat.
Tidak perlu membuat makanan tampil seperti ala restoran, Anda bisa memotong makanan dengan bentuk yang lucu agar anak lebih tertarik.
Anda juga bisa menyajikan makanan dengan warna-warna mencolok atau terang. Misalnya saja memilih sayur wortel dengan warna oranye yang cukup mencolok.
Perkenalkan makanan baru
Terlalu sering memberikan satu jenis makanan pada anak akan membuatnya bosan.
Cara mengatasi anak susah makan selanjutnya adalah dengan memberinya berbagain variasi makanan, baik secara bahan dan juga bentuk yang lebih menarik dan rasa yang beragam.
Cobalah untuk mengenalkan makanan baru secara perlahan. Ini akan membuat anak bisa mengenal berbagai cita rasa dari makanan.
Misalnya, sajikan beberapa kali sayuran dengan resep yang variatif agar anak terbiasa dengan rasanya.
Selain itu, jangan memberi makan anak menjelang tidur. Ini hanya akan menurunkan nafsu makan anak.
Atur jam makan
Salah satu penyebab anak susah makan adalah anak merasa tidak lapar.
Hal ini disebabkan camilan yang diberikan membuat lambungnya terus terisi sehingga dia cenderung merasa tidak lapar.
Jadi, Bunda bisa mengatur pemberian camilan sebagai cara mengatasi anak susah makan.
Hindari pemberian camilan seperti kudapan atau susu 2 jam sebelum makan karena hal ini dapat membuatnya lebih cepat kenyang hingga akhirnya menolak untuk makan.
Baca Juga: Rachel Vennya Sukses Mendidik Anak, Xabiru dan Chava Akur dan Lengket! Ini Tipsnya
Hindari makanan cepat saji
Tentu anak sangat menyukai makanan cepat saji seperti nugget, fried chicken, burger, dan berbagai jenis junk food lainnya.
Bunda boleh saja memberikan anak makanan cepat saji sesekali, namun tetap tidak berlebihan. Ini karena kandungannya tidak boleh sering dikonsumsi oleh anak.
Buat pengalaman makan menyenangkan
Memberi makan anak adalah salah satu hal yang sering membuat frustrasi.
Tapi, perlu diingat, pengalaman makan menjadi salah satu hal penting untuk kelanjutan proses makan anak.
Pengalaman makan yang membuat anak tertekan dan stres akan membuatnya menolak makan pada kesempatan selanjutnya.
Untuk itu, hindari membuat pengalaman makan anak menjadi tidak menyenangkan seperti terlalu sering membersihkan area mulut, mengomentari cara makan, atau tidak membiarkan mereka makan dengan gaya mereka.
Biarkan anak mencoba makan dengan gaya yang mereka sukai, meski menurut kita cara tersebut keliru atau bahkan salah.
Misalnya saja, makan sup tanpa sendok dan menggambil isiannya dengan tangan.
Jangan buru-buru menghentikan anak dan mengatakan hal itu salah, pastikan saja tangan mereka bersih dengan mencuci tangan sebelum makan.
Libatkan anak saat menyiapkan makanan
Anak-anak biasanya akan lebih bersemangat ketika dilibatkan dalam sebuah aktivitas.
Hal ini juga berlaku untuk aktivitas makan. Anda bisa melibatkan anak dalam proses menyiapkan makanan meskipun dengan tugas sederhana.
Misalnya saja membantu mencuci buah dan sayur yang akan dimasak.
Baca Juga: 5 Hal Penting yang Anak Perempuan Bisa Pelajari dari Sosok Ayah