"Ini kan menyangkut suasana tidak kondusif.
Kan tidak ada yg bilang mau ditunda atau apa, cuma kan terus demo, memaksa, jadi tidak kondusif," sambungnya.
Terpisah, Koordinator Aliansi Eks RT/RW bersatu Makassar, Anci mengancam akan menginap di kantor dewan sampai tuntutan mereka dipenuhi. Selain mendirikan tenda, massa juga membawa akomodasi dan peralatan memasak.
"Jangan janji terus dan tak akan pulang sampai ada jawaban Pemerintah Kota. Kami tak akan berhenti sampai ditentukan tanggal bulan kan," jelasnya.
Terpantau, aksi juga memajang sejumlah pamflet bertuliskan kami tak akan pulang sebelum penetapan tanggal pemilu raya ketua RT/RW.
"Kami membawa tenda bawa kompor dan tempat masak, mie instan wajan. Sebagian teman belum ada datang, yang terlist 98 orang," sambungnya.
Anci bercerita aksi protes telah berulang kali digelar. Namun pihaknya kecewa atas respon Pemerintah karena terkesan mengulur waktu pelaksanaan.
"Dijanji bulan 10 akan ada di akhir tahun itu mengatakan ada lagi e voting jadi kalau kita bertarung pasti yah," ungkapnya.
Massa juga menolak pemilihan ketua RT/RW digelar lewat pemungutan suara elektronik atau e-voting karena dianggap rawan kecurangan. Mereka menuntut agar pemilihan dikembalikan secara konvensional.
Baca Juga: Satgas Makassar Temukan Pelanggar KTR di Angkot, Diberikan Sanksi Ini