Serangga tersebut bisa dideteksi dari bekas keputihan atau kekuningan pada permukaan kayu dan furnitur dengan permukaan lembut.

Penghuni rumah bisa menemukan telur kutu busuk di retakan yang ada di tempat tinggal mereka.

Dari kejauhan, telur busuk terlihat seperti titik-titik kecil namun baru ketahuan bahwa ini adalah telur serangga ketika dilihat dari jarak dekat.

Untuk mencegah kutu busuk berkembang biak, lipatan kasur dan furnitur dengan permukaan lembut serta kasur perlu disisir secara cermat.

3. Periksa furnitur bekas

Khusus untuk penghuni rumah yang membeli furnitur bekas, seperti sofa, mereka disarankan untuk memperhatikan barang ini.

Pasalnya, kutu busuk bisa terbawa dari luar rumah ke dalam tempat tinggal mereka dan serangga ini mampu bereproduksi secara cepat.

Tanda kutu busuk bersembunyi di furnitur bekas adalah rasa gatal pada kulit apabila penghuni rumah menduduki, tidur di atasnya, atau bersentuhan.

Semakin cepat mereka menyadari tanda yang satu ini, keberadaan kutu busuk di rumah bisa disingkirkan secara cepat.

Perlu diketahui bahhwa kutu busuk bisa bersarang di rumah bukan karena bersih atau tidaknya rumah yang dihuni.

Pasalnya, kutu busuk bisa berkembang biak di rumah tanpa memerhatikan faktor kebersihan dan bisa menyebar di kasur, kamar hotel, apartemen, pakaian, koper, atau dompet.

Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Kutu Makanan di Rak Dapur, Gampang dan Praktis!

4. Noda

Mengingat kutu busuk menyedot darah manusia dengan cara menggigit, serangga ini bisa meninggalkan noda pada kasur bila tertindih.

Noda pada kasur yang disebabkan oleh kutu busuk sering kali berupa bintik merah atau merah muda. Noda yang sama juga bisa membekas di seprai atau baju tidur.

Di samping itu, kutu busuk juga menyebabkan noda berwarna gelap pada kasur atau furnitur lain yang menandakan serangga ini berkumpul di tempat-tempat ini.

Noda berwarna gelap berasal dari kotoran kutu busuk yang mengosongkan tubuhnya setelah menyedot darah manusia.

Noda tersebut kemungkinan juga muncul di seprai, baju tidur, dinding, atau di balik wallpaper.

5. Bekas gigitan

Tidak semua gatal yang dirasakan ketika bangun di pagi hari disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Pasalnya, kutu busuk juga meninggalkan pola gigitan yang bergaris lurus, zig zag, atau berkelompok.

Hal tersebut tentunya berbeda dengan gigitan nyamuk yang tidak berkelompok dan biasanya ditandai dengan bentol kemerahan.

Di sisi lain, kutu busuk terkadang menyebabkan reaksi alergi dan pembengkakan pada kulit yang terkena gigitan serangga ini.

Dalam banyak kasus, munculnya bekas tidak terjadi setelah kutu busuk selesai menyedot darah.

Dan karena sebagian besar kutu busuk tidak makan setiap hari, gigitannya bahkan tidak menunjukkan pola yang terlihat sampai serangga ini berukuran cukup besar.

Karena alasan itulah mengetahui perbedaan gigitan kutu busuk dari sumber iritasi lain dapat membantu mengidentifikasi keberadaan serangga ini di rumah.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.