Sonora.ID - Terbukti bahwa beberapa obat batuk sirup yang dijual bebas mengandung kandungan berbahaya yang menjadi penyebab gagal ginjal pada beberapa anak baik di Indonesia hingga dunia.
Belakangan ini, berita gagal ginjal pada anak menjadi sorotan karena diduga hal ini terjadi karena kandungan di dalam obat sirup tersebut.
Di sisi lain, ketika sakit, anak-anak cenderung lebih mudah menerima obat sirup daripada bentuk lain, misalnya puyer.
Dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia memberikan tips memberikan obat batuk puyer pada anak agar anak tidak nangis dan tetap mau minum obat.
Pakai es batu
“Jadi anak diminta untuk menjulurkan lidah, kemudian di lidahnya diletakkan sebongkah es batu sampai beberapa saat sampai lidahnya itu cukup beku, langsung diberikan obat yang bentuknya puyer itu,” ungkapnya.
Pasalnya, ketika lidah dalam kondisi ‘beku’ atau dingin, indra pengecap dari lidah akan berkurang signifikan.
“Jadi, kemampuannya untuk merasakan si pahit itu akan menurun dengan drastis,” sambung Dokter Santi.
Baca Juga: Marak Sirup Obat Berbahaya, Ini 7 Obat Batuk Alami untuk Anak
Campur dengan sirup
“Puyer dicampur dengan sirup, ada rasa cocopandan, ada rasa jeruk, stroberi, pakai sirup-sirup untuk membuat minuman itu loh. Dicampur itu jadi pahitnya berkurang jauh,” tambahnya memaparkan.
Tak hanya dicampur dengan sirup, puyer tersebut juga bisa dicampur dengan madu untuk anak berusia lebih dari 1 tahun.
Bisa juga puyer tersebut dicampur dengan gula pasir atau simple syrup dari apotek.
Pada dasarnya, batuk pada anak bisa diobati dengan pembelian obat bebas, tetapi hal ini hanya bisa dilakukan jika batuk pada anak tidak disertai dengan:
“Mau pakai obat alami, boleh. Yang paling sering digunakan, yang secara kedokteran sudah diteliti dan ada efek positifnya, yang paling disarankan adalah madu, jahe, kunyit, daun mint, atau sekadar makanan yang berkuah hangat,” papar Dokter Santi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Puslafor Polri Telah Menerima 175 Sampel Terkait Kasus Gagal Ginjal Akut