Lotus Pond menjadi Landmark Terbesar di GWK
Di dalam Taman Budaya “Garuda Wisnu Kencana” juga terdapat landmark yang menarik
pandangan mata, yaitu area Lotus Pond yang juga sebagai tempat untuk menjamu makan
malam para kepala delegasi ini.
Lotus Pond ini adalah landmark terbesar yang ada di GWK dan dikenal juga sebagai alun-alun utama. Di mana, area outdoor ini bisa menampung hingga sekitar 7.500 orang.
Selain itu, Lotus Pond juga memiliki halaman luas yang membentang. Pemandangan ini juga terlihat sangat megah dengan adanya tebing kapur yang berjejer di sisi kanan dan kiri, serta pemandangan di titik ini juga semakin menawan dengan adanya Patung Garuda di salah satu ujung deret tebing kapur ini.
Setelah kamu melangkah masuk pintu utama Lotus Pond, maka akan terlihat Tirta Agung atau air suci. Di sana juga terdapat dinding batu berukir atau relief yang memuat kisah dari Garuda Wisnu Kencana sampai menjadi tunggangan Dewa Wisnu yang diyakini umat Hindu sebagai dewa pelindung jagat raya.
Selain itu, Lotus atau teratai ini juga melambangkan keindahan, kemakmuran, serta kesuburan.
Walaupun, teratai mempunyai akar di dalam lumpur, namun bunga yang telah mekar di atas permukaan ini juga menjadikan lotus sebagai salah satu simbol yang kaya dari kemanusiaan, serta kosmos.
Tahura Ngurah Rai, Tempat Delegasi Menanam Mangrove
Selain Taman Budaya GWK para delegasi KTT G20 juga mengunjungi Tahura Ngurah Rai.
Tahura ini telah menyediakan bibit mangrove yang akan ditanam oleh tamu delegasi di tempat ini.
Kepala UPTD Tahura Ngurah Rai, I Ketut Subandi mengungkapkan, pihaknya menyiapkan
enam juta bibit. Dikutip dari situs Sekretariat Negara yang dilansir dari kompas.com (16/11/22), penanaman mangrove ini adalah bagian dari tema yang juga dipilih oleh Jokowi dalam pelaksanaan KTT dalam penanganan krisis iklim.
Pemerintah juga berharap, Indonesia yang sebagai salah satu negara dengan wilayah hutan mangrove terbesar bisa menginspirasi dunia. Serta, kegiatan ini juga bisa dianggap sebagai bentuk kepedulian akan lingkungan hidup. Pasalnya, mangrove bisa menyerap karbon, melindungi lahan, serta mencegah abrasi laut.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Desember 2021 adapun luas ekosistem mangrove di Indonesia telah mencapai 3,63 juta hektar atau setara 20,37 persen dari total di dunia.
Selain itu, Bali juga masih menjadi pulau dengan ekosistem mangrove terkecil yang ada di
Indonesia, yaitu masih seluas 1.894 hektar. Sedangkan, Tahura Ngurah Rai, yang sudah
diresmikan di tahun 1992 ini memiliki luas 1.373,5 hektar.
Baca Juga: Apa Itu G20 dan Manfaatnya untuk Indonesia? Berikut Penjelasannya